KABUPATEN SOLOK – Pemerintah Nagari bersama masyarakat Parambahan Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok menggelar Pawai Ta’aruf, dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Solok ke-110 sekaligus menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan 1444 H, Minggu (19/03/2023).
Hal itu dikatakan langsung oleh Walinagari Parambahan Yatrinaldi kepada media ini, pada saat gelaran acara Pawai Ta’aruf tersebut yang bertajuk “Mempererat tali silaturrahmi antar sesama, demi menjaga persatuan dan kesatuan baik secara adat-istiadat salingka nagari, maupun berbangsa dan bernegara”.
“Pawai Ta’aruf ini terlaksana dengan baik berkat kerja keras Remaja Islam Masjid (Risma), yang diprakarsai oleh Pemerintah Nagari Parambahan dengan melibatkan seluruh lembaga-lembaga yang ada di Nagari,” ungkap Yatrinaldi.
Atas terselenggaranya kegiatan ini, lanjut Yatrinaldi, kita menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Resma Nagari Parambahan, serta kepada seluruh unsur dan masyarakat, beserta para perantau Nagari Parambahan yang telah ikut terlibat menyukseskan dan memeriahkan Pawai Ta’aruf menyambut bulan suci Ramadan 1444 H, dan memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Solok ke-110.
“Agenda ini rutin kita laksanakan tiap tahunnya. Pada tahun ini, agenda rutin kita sangat meriah dan tingkat kehadiran masyarakat tumpah ruah dalam mengikuti serta menyaksikan Pawai Ta’aruf ini,” ungkapnya lagi.
Dikatakannya, saya sebagai Walinagari Parambahan sangat bangga dan terharu dengan semangat luar biasa yang di miliki oleh masyarakat. Melalui media ini kami pemerintah Nagari mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada organisasi Risma, KAN, BPN, Bundo Kanduang, PKK, TK-PAUD dan Kelompok Tani serta kepada seluruh masyarakat baik yang ada di kampung maupun di perantauan.
“Terima kasih atas sumbangsih moril maupun materilnya. Ini adalah bukti nyata bahwasanya Nagari Parambahan sudah bangkit dan bersatu padu dalam membangun nagari lebih baik dari tahun ke tahun, sesuai dengan visi-misi Bupati Solok Epiyardi Asda, M. Mar,” paparnya.
Kemudian, imbuhnya, kami sampaikan juga bahwa Pawai Ta’aruf ini adalah lanjutan dari Pawai Adat Budaya Salingka Nagari yang di gelar oleh Pemerintah Kabupaten Solok di Islamic Center Koto Baru Solok, dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Solok yang ke-110.
“Tentu kami Pemerintah Nagari bersama masyarakat Parambahan juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Solok Epiyardi Asda dan kepada Anggota DPR-RI dari Fraksi PAN Ibuk Athari Gauthi Ardi, atas perhatiannya terhadap Nagari Parambahan,” ucapnya.
Kedepannya, Walinagari Parambahan tersebut berharap semoga kegiatan-kegiatan positif seperti itu terus digerakkan, guna memperkokoh silahturrahmi serta persatuan kesatuan antar sesama.
Sementara itu, Ketua KAN Parambahan Arnefis Malin Sutan mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus dan patut kita apresiasi. Karena, selain menjalin kebersamaan juga mampu memperkuat dan mempertahankan tradisi adat dan budaya kita dari pengaruh-pengaruh dunia luar.
“Kami dari lembaga KAN juga berterima kasih kepada Pemerintah Nagari, atas kerja kerasnya, baik dibidang pembangunan, maupun bidang pemberdayaan serta komunikasi yang baik antar sesama lembaga yang ada di nagari,” sebut Arnefis Malin Sutan.
Dikatakannya, untuk kedepannya kami berharap kegiatan baik seperti ini dapat kita pertahankan dan di tingkatkan. Untuk Pemerintah Nagari Parambahan jangan lelah untuk membangun nagari, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Nagari Parambahan, Asmidar pada kesempatan tersebut juga mengapresiasi terlaksananya kegiatan Pawai Ta’aruf tersebut.
“Kami PPL berterimakasih kepada Risma dan Walinagari Parambahan, karena dalam pawai ini kami dilibatkan langsung untuk mengikutinya. Tentu dengan keterlibatan ini, kelompok-kelompok tani yang ada di Parambahan bisa memperlihatkan hasil panen terbaiknya kepada masyarakat,” tutur Asmidar.
Asmidar berharap, semoga kegiatan terus berlanjut dan berdampak positif bagi masyarakat khususnya bagi kelompok-kelompok tani yang di Parambahan. Dimana di Nagari Parambahan sendiri, lebih dari 90 persen masyarakatnya bergantung hidup pada hasil pertanian. (Andar MK)