Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi-Vasco
7.topone.id – Selain tidak pendendam, tak menghujat lawan politik Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi-Vasco juga peduli terhadap persoalan sosial masyarakat. Hal tersebut menjadi alasan bagi masyarakat Solok untuk mendukung, memilih dan memenangkannya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumbar 2024.
Selain itu, masyarakat Kabupaten Solok adalah masyarakat yang religius yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, menghargai segala bentuk, perbedaan pendapat, persaingan dalam mendapatkan sesuatu ataupun untuk mencapai tujuan tertentu. Begitu juga terhadap profesi dan usaha orang lain.
Paslon Gubernur dan Wagub Sumbar Mahyeldi-Vasco juga dinilai oleh masyarakat Solok, dimana pasangan tersebut mampu mengajarkan pemilih untuk tetap mengedepankan adab dan etika dalam berpolitik, sehingga tidak terjadi perpecahan di tengah-tengah masyarakat maupun di antara para politisi.
Disamping itu, tiga (3) mantan Bupati Solok yaitu Dr. H. Gamawan Fauzi, SH, MM, Dr. H. Gusmal, SE, MM dan Drs. Syamsu Rahim yang notabenenya sebagai referensi dalam sebuah pilihan bagi masyarakat Solok, juga menyatakan dukungannya ke Paslon Gubernur dan Wagub Sumbar Mahyeldi-Vasco.
Jika berkaca pada falsafah Minangkabau dalam sebuah kebersamaan (Kato Pusako), “Tagak basuku mamaga suku, tagak bakampuang mamaga kampuang, tagak baganagari mamaga nagari, tagak babangso mamaga bangso” yang artinya tegak di dalam suku memagar suku, tegak di dalam kampung memagar kampung, tegak di dalam negeri memagar negari, tegak di dalam bangsa, memagar bangsa.
Seharusnya, ketiga mantan Bupati Solok tersebut tentunya mendukung dan mengarahkan masyarakat Solok untuk mendukung, dan memilih Epiyardi Asda yang notabenenya berasal dari Nagari Singkarak Kabupaten Solok. Namun pada faktanya, berdasarkan pemberitaan yang terbit di beberapa media, dimana ketiga mantan Bupati Solok tersebut malah memilih mendukung Paslon Gubernur dan Wagub Sumbar, Mahyeldi-Vasco.
Tentunya, dengan tidak mendukung Epyardi Asda sebagai Calon Kepala Daerah (Cakada) dari Solok juga menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat Solok. Bahkan tidak sedikit juga masyarakat Solok menilai hal itu terjadi, dimana Epyardi Asda tidak bisa berkomunikasi dengan baik, baik itu kepada ketiga mantan Bupati Solok maupun kepada masyarakatnya.
Dikutip dari posmetropadang.co.id dimana dukungan dari tiga mantan Bupati Solok, Syamsu Rahim, Gusmal hingga Gamawan Fauzi dinilai mempertegas keberpihakan masyarakat setempat kepada Mahyeldi-Vasko di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar 2024.
Pengamat Politik dari SBLF Myriset Consultant, Edo Andrefson mengungkapkan bahwa dukungan dari tiga mantan bupati itu semakin mempertegas keberpihakan masyarakat Solok kepada Mahyeldi-Vasko. Menurutnya, hal ini menjadi sinyal kuat, pilihan masyarakat Solok cenderung lebih condong ke Mahyeldi dibandingkan calon lainnya, Epyardi Asda.
“Dukungan ketiga mantan bupati ini semakin menguatkan keterpilihan Mahyeldi di Kabupaten Solok. Berdasarkan survei sebelumnya, pilihan masyarakat Solok memang cenderung ke Mahyeldi, bukan ke Epyardi,” kata Edo Andrefson di Padang via seluler, Kamis (03/10/2024).
Edo Andrefson menilai, ketiga mantan bupati itu memiliki pengaruh besar dan pemahaman mendalam tentang kepemimpinan di Kabupaten Solok. Mereka dianggap tidak sembarangan dalam menilai kapasitas dan rekam jejak para calon, khususnya Epyardi Asda yang saat ini menjabat sebagai Bupati Solok dan maju dalam Pilgub Sumbar.
“Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, kenapa tiga mantan Bupati Solok tidak mendukung putra daerah?,” tanya Edo.
Edo pun menjelaskan, masyarakat Solok dinilai merasa kurang puas dengan gaya kepemimpinan Epyardi. Salah satu faktor utamanya adalah proyek Cambai yang dinilai kontroversial dan lebih menguntungkan pribadi daripada masyarakat luas.
“Penolakan terhadap Epyardi di Solok cukup kuat. Mungkin, bagi Epyardi sendiri, fokus utamanya saat ini lebih kepada mendukung istrinya, Emiko, untuk memenangkan Pemilihan Bupati Solok, karena dia menyadari betul bahwa ada resistensi yang kuat dari masyarakat terhadap dirinya,” jelasnya.
Dikatakannya, berdasarkan survei terbaru yang dirilis SBLF beberapa waktu lalu, prediksi pada Oktober mendatang, Mahyeldi-Vasko tetap merajai di Solok Raya.
“Kalau melihat hasil survei sebelumnya, Mahyeldi diatas 70 persen ya. Dan kita perkirakan survei nanti di Oktober akan tetap diatas itu, dan mungkin lebih melihat perkembangannya,” paparnya.
Selain itu, imbuhnya, berdasarkan beberapa informasi, dukungan dari tiga mantan bupati itu diperkirakan melihat Mahyeldi sebagai sosok negarawan yang memisahkan kepentingan pribadi demi kepentingan rakyat. Sedangkan hal berbeda terjadi dengan Epyardi yang dinilai lebih mementingkan keuntungan pribadi.
“Mantan bupati ini tidak ingin masyarakat Solok salah memilih. Mereka ingin melindungi masyarakat dari kepemimpinan yang dinilai sewenang-wenang, dan tidak mencerminkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK),” pungkasnya. (Rd)
