Oleh: Syafridoerahman
7.topone.id – Banyak trik kampanye yang dipakai oleh para kandidat ataupun tim kemenangan Calon Kepala Daerah (Cakada), menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Solok pada 27 November 2024 mendatang.
Dan tidak sedikit juga para tim beserta kandidat juga menjelaskan pada masyarakat setempat terkait kedekatannya terhadap tokoh politik, ataupun pejabat di tingkat pemerintah pusat.
Pembodohan terus diciptakan guna mendapatkan kepercayaan, empati masyarakat sampai akhirnya masyarakat pun tergiring untuk memilihnya pada Pilkada Kabupaten Solok 2024 tersebut.
Selain itu, intervensi dan intimidasi bahkan juga akan dilakukan oleh pertahana yang tidak separtai dengan “Presiden Republik Indonesia (RI) Terpilih”. Bahkan, jurus yang terakhir akan dipakainya terhadap masyarakat yang tidak mau memilihnya, mencoba “Money Politics” atau politik uang.
Sebagai “Pemilih Cerdas”, masyarakat Kabupaten Solok tentunya akan membaca peluang dari para Cakada Kabupaten Solok tersebut. Bagaimana hubungan antara Cakada Kabupaten Solok dengan Presiden RI Terpilih itu.
Mengetahui hal tersebut, itu tentunya bertujuan agar apa yang diharapkan oleh masyarakat Kabupaten Solok terkait untuk kemajuan daerah, dapat terwujud nantinya tanpa ada sekat ataupun hambatan dari petinggi-petinggi partai yang tidak separtai dengan Bupati Solok.
Secara logika, masyarakat Kabupaten Solok hendaklah melihat perkembangan politik menjelang Pilkada Kabupaten Solok 2024 secara “Rasional”, dan masyarakat Kabupaten Solok sangatlah mengetahui siapa presiden RI terpilih saat ini.
Tentunya, jika masyarakat Kabupaten Solok ingin kampung halamannya maju di berbagai aspek, masyarakat harus melahirkan Pemimpin Kabupaten Solok (Bupati) dari partai presiden RI terpilih
tersebut.
Secara objektif, dan melihat perkembangan politik selama ini sangat tidak mungkin bupati yang tidak separtai dengan presiden akan diprioritaskan, dan sangat tidak mungkin presiden tersebut akan menomorduakan kader dari partainya sendiri.
Jadi, sudah seharusnya masyarakat Kabupaten Solok pintar berpolitik menghadapi Pilkada 2024, agar apa yang diharapkan untuk kemajuan Kabupaten Solok dapat tercapai dan terwujud.
Selain itu, antara bupati dan presiden jika mereka satu partai, tentunya mereka satu tujuan dan satu kepentingan, disamping tugas utamanya adalah mensejahterakan masyarakat sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD 1945.
Kajian politiknya sudah jelas, jadi sangat tidak mungkin bupati yang tidak separtai dengan presiden RI terpilih akan diprioritaskan. Masyarakat Kabupaten Solok sudah seharusnya cerdas untuk menentukan pilihan, agar suara yang diberikan kepada kandidat tidak disesalkan dikemudian hari.