Mantan Bupati Solok dua periode, dan Calon Anggota DPR RI 2024, Dr. H. Gusmal, SE, MM Datuak Rajo Lelo
KABUPATEN SOLOK – Rindu akan pertemuan, berkelakar dan saling tersenyum lepas bila dalam kebersamaan. Suasana seperti itulah yang diharapkan sesama muslim dalam menjaga silaturrahmi, sehingga ikatan batin pun terus terjalin.
Seperti halnya mantan Bupati Solok Solok dua periode (2005-2010 dan 2016-2021), Dr. H. Gusmal, SE, MM Datuak Rajo Lelo, seorang tokoh Kabupaten Solok yang sampai sekarang tetap menjalin silaturrahmi bersama masyarakat di seluruh pelosok nagari di Kabupaten Solok ini.
Kerinduan akan bercengkrama dengan sosok yang dikenal dengan kesantunan dan daya ingatnya yang luar biasa terhadap orang yang sempat dikenalnya (Gusmal Datuak Rajo Lelo), membuat masyarakat ingin tetap bersilaturahmi dengannya, berbagi informasi serta menyampaikan aspirasi dalam memajukan daerah.
Ketokohan mantan Bupati Solok dua periode, sekaligus Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kabupaten Solok itu juga menjadi “Role model” (Panutan) bagi pegawai di birokrasi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Solok, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemda lainnya.
Mendengar Gusmal Datuak Rajo Lelo maju ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang, para tokoh serta unsur masyarakat menyatakan siap untuk mendukungnya dan memenangkannya.
Jembatan hati yang telah terjalin dengan seluruh masyarakat, memudahkan Gusmal Datuak Rajo Lelo dalam mensosialisasikan dirinya, dan diterima oleh masyarakat untuk bertarung pada Pileg 2024 mendatang.
Dengan tagline “Bergerak bersama masyarakat, insya Allah kita jemput kemenangan”, dukungan demi dukungan dari masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) terus berdatangan, sebagai bentuk bahwa sosok atau tokoh santun dari Kabupaten Solok itu memang pantas mewakili masyarakat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat (Sumbar) 1.
Sementara itu, dengan berlayar bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menuju DPR RI dari Dapil Sumbar 1, Gusmal Datuak Rajo Lelo juga optimis mampu meraup suara 40 ribu di Kabupaten Solok tersebut.
Menurutnya, pemilihan di Kabupaten Solok ataupun di sekitarnya masyarakat masih mengedepankan hubungan baik, kekerabatan ataupun cara baik lainnya dan tak mudah diiming-imingi dengan hal apapun.
Sebagai tokoh politik, adat dan mantan birokrasi yang berpengalaman serta sangat dekat dengan seluruh unsur di masyarakat itu, Gusmal Datuak Rajo Lelo mengungkapkan bahwa masyarakat Kabupaten Solok sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kekerabatan dan menjauhi segala bentuk pergesekan yang bisa memutus silaturrahim.
Seperti kunjungannya ke Kota Padang tempo hari. Dimana masyarakat, tokoh masyarakat serta pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) meminta dirinya untuk hadir di Kota Padang guna membahas langkah-langkahnya menuju parlemen di senayan tersebut.
Baginya, permintaan demi permintaan dari masyarakat Sumbar itu menjadi kebanggaan tersendiri, dan menjadi sebuah amanah yang harus ditunaikan jika dirinya diamanatkan sebagai wakil rakyat di DPR RI itu.
Menurutnya, 11 kabupaten/kota di Dapil Sumbar 1 ini sudah terdapat orang-orang baik yang bekerjasama dengan dirinya, yang menginginkan daerahnya betul-betul maju, dan tak ingin ketertinggalan dari daerah-daerah lainnya.
Pembangunan infrastruktur perlu, namun yang harus diprioritaskan adalah peningkatan ekonomi masyarakat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), dan menjamin kesehatan agar Kesejahteraan yang diamanatkan dalam undang-undang betul-betul terwujud.
Semasa Bupati Solok dua periode (2005-2010 dan 2016-2021), Gusmal Datuak Rajo Lelo telah membuat terobosan “Subuh berjamaah dan magrib mengaji” untuk meningkatkan ketakwaan masyarakatnya kepada Allah SWT.
Selain itu, sebagai Bupati Solok dirinya juga memberi reward kepada generasi pelajar berupa beasiswa ataupun bantuan untuk lainnya, jika pelajar tersebut mampu mengajak orang tuanya sholat subuh berjamaah di mesjid dekat tempat tinggalnya.
Disamping pembangunan karakter generasi bangsa, Gusmal Datuak Rajo Lelo semasa Bupati Solok juga membuat program Sekolah Umum Berbasis Pesantren (SUBP). Program tersebut dinilai sejalan dengan kerarifan lokal alam Minangkabau, dimana masyarakatnya yang mayoritas muslim dan sesuai dengan falsafah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK)”. (Rd)
