Wakil Ketua DPRD Kota Solok, Efriyon Coneng
SOLOK KOTA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solok, Efriyon Coneng mengucapkan rasa bangga dan apresiasi atas kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Athari Gauthi Ardi yang telah memperjuangkan aspirasi rakyat Sumatera Barat Sumbar, khusunya Solok melalui Komisi V di DPR RI.
Hal itu dikatakannya pada 7.topone.id, di ruang kerjanya di Gedung DPRD Kota Solok, Selasa (04/10/2022), usai menghadiri Rapat Kerja (Raker) bersama eksekutif (Mitra kerja), beserta anggota DPRD lainnya.
Menurutnya, meskipun Athari Gauthi Ardi terbilang baru di dunia politik namun secara kemampuan ataupun kinerjanya sudah dirasakan oleh masyarakat Sumbar. Selain itu, Athari juga sebagai perempuan muda milenial inspiratif, yang patut dicontoh oleh generasi muda Sumbar.
“Kenapa, karena Athari sebagai seorang entrepreneur yang bergiat di dunia politik, diusia yang masih teramat muda, justru tidak menghalanginya bersaing dengan politikus senior di kancah nasional. Ini merupakan prestasi yang gemilang, hendaknya dicontoh oleh kaum muda milenial agar menapaktilasi semangat dan keberanian beliau,” kata Efriyon Coneng.
Pembuktian apalagi yang harus dipertanyakan masyarakat, dikatakannya, kerja nyata sebagai wakil rakyat dalam memperjuangkan aspirasi telah dirasakan sendiri oleh masyarakat Sumbar. Seperti Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air lrigasi (P3-TGAI), revitalisasi Batang Lembang, dan baru-baru ini lagi berjalan normalisasi Batang Lembang.
Belum lagi bantuan lainnya di Sumbar ini yang notabenenya sasarannya ke masyarakat langsung.
“Namun ditengah keseriusan Athari Gauthi Ardi untuk fokus memperjuangkan aspirasi masyarakat Sumbar, ada saja pihak yang tak bertanggung jawab sengaja membuat isu yang notabenenya menjatuhkan reputasinya sebagai Anggota Komisi V DPR RI,” ucapnya.
“Wakil rakyat asal Sumbar di Senayan itu seharusnya berkolaborasi untuk membangun Sumbar, bukan saling menjatuhkan untuk kepentingan politik yang bisa membuat perpecahan, apalagi sengaja membuat ataupun menebar informasi yang kebenarannya belum pasti,” harapnya.
Sudahlah, dilanjutkannya, masyarakat jangan diberikan informasi yang seolah-olah membangun di Sumbar itu seperti membalik telapak tangan. Semua butuh koordinasi, semua butuh proses, semua mekanisme dan itu ada aturan mainnya jika memang betul-betul berniat untuk membangun Sumbar.
“Jangan menebar informasi yang belum tentu kebenarannya (Belum valid), sehingga masyarakat Sumbar hanya diberi harapan palsu yang nantinya berujung kekecewaan dan merusak citra wakil rakyat. Hentikanlah prank terhadap masyarakat, karena anggota DPR itu dewan terhormat yang berbicara aturan, fakta dan data,” ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Solok tersebut juga menghimbau masyarakat Sumbar, khusunya Solok agar lebih bijak dalam menerima sebuah informasi. Jangan mudah percaya terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya.
Sementara itu, sebagai politikus muda, eksistensi Anggota DPR RI Athari Gauthi Ardi terus memberi bukti, serta terus menunjukkan konsistensi progres perjuangannya dalam hal pembangunan untuk Sumbar.
Bahkan dengan pencapaiannya sekarang, Sumbar patut berbangga hati dengan sosok Srikandi Partai Amanat Nasional (PAN) dan pengusaha muda asal Kabupaten Solok ini, berkat kepiawaian dan perjuangannya di senayan.
Walau bersaing ketat dengan senior lainnya. Anak dari mantan anggota DPR RI 3 periode, Epyardi Asda ini berhasil membawa ratusan miliar dana Pokok Pikiran (Pokir)-nya ke provinsi yang terkenal dengan rumah adat bagonjong ini.
Tidak seperti banyak wakil rakyat lainnya, wanita muda yang sekarang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendral DPP PAN ini, justru terlihat banyak bekerja nyata. Bahkan tidak dipungkiri ada media yang menyebutkan dirinya minim publikasi, atau boleh dikatakan pencitraan.
Bukan tanpa alasan, menurutnya, karena memang dalam jabatannya sebagai pemegang amanah wakil rakyat di Sumbar, dirinya terlihat lebih banyak memilih turun langsung dan memberi manfaat kemasyarakat, dengan bertanya, melihat langsung kebutuhan rakyatnya tanpa sungkan, ketimbang sedikit berbuat, justru banyak bicara di media. (***)
