7.topone.id – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Solok, Sumatera Barat, secara tegas menyatakan dukungan terhadap adanya perubahan kepemimpinan di tubuh partai berlambang Kabah tersebut.
Ketua DPC PPP Kabupaten Solok, DR Dendi, S.Ag, MA, menilai kepemimpinan Plt Ketua Umum Mardiono gagal membawa PPP ke arah yang lebih baik. Karena itu, pihaknya mendesak adanya pembaruan agar PPP bisa kembali ke masa kejayaan.
“Kami menilai Mardiono gagal memimpin partai. PPP perlu pemimpin baru yang mampu mengangkat dan mengembalikan marwah partai. PPP adalah partai dengan akar sejarah panjang, masa harus hilang dari percaturan politik?” tegas Dendi kepada 7.topone.id, Senin (29/9/2025).
Kisruh Muktamar
Dendi juga mengungkapkan duduk perkara kisruh yang sempat mewarnai pelaksanaan Muktamar. Menurutnya, kericuhan bermula ketika pimpinan sidang, Amir Uskara, mendapat interupsi dari para muktamirin.
Muktamirin menolak Amir Uskara karena yang bersangkutan diketahui sebagai Ketua Tim Sukses kubu status quo. Para peserta menginginkan pimpinan sidang dipegang oleh Ketua dan Sekretaris SC, sebagaimana lazimnya organisasi. Namun, kata Dendi, Amir justru menanggapi dengan arogan.
“Dia berkata: ‘Muktamirin punya suara, saya punya palu.’ Ucapan itu yang memicu kericuhan, hingga akhirnya Amir Uskara dipaksa turun dari kursi pimpinan sidang,” jelasnya.
Kompak Dukung Agus Suparmanto
Pasca dinamika yang terjadi, DPC PPP Kabupaten Solok kini secara bulat mendukung Agus Suparmanto sebagai Ketua Umum PPP periode 2025–2030, sesuai hasil Muktamar X.
Dendi mengaku bersyukur Muktamar akhirnya berjalan dan menghasilkan keputusan penting bagi masa depan PPP.
“Alhamdulillah PPP sudah melaksanakan Muktamar ke-X dan menghasilkan ketua baru. Mudah-mudahan, kepemimpinan Agus Suparmanto bisa mengantarkan PPP kembali berjaya, termasuk mengirimkan wakilnya ke parlemen pusat,” pungkasnya. (Rd)