Paslon Bupati dan Wakil Bupati Solok periode 2025-2030 Jon Firman Pandu, SH dan H. Candra SHI
7.topone.id – Dengan mengusung tagline “Sejuk dan Damai” Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Solok, Jon Firman Pandu, SH dan H. Candra, SHI (JFP-Candra) terus bergerak menemui masyarakat Kabupaten Solok.
Pantauan 7.topone.id, dengan tagline sejuk dan damai tersebut kedatangan Paslon Bupati dan Wabup Solok JFP-Candra direspon masyarakat, tokoh dan berbagai Organisasi Masyarakat (Ormas) yang menginginkan kondusifnya Kabupaten Solok kedepan.
Bukan tidak beralasan, keinginan masyarakat dan seluruh unsur ataupun stakeholder di Kabupaten Solok itu telah melihat, dan merasakan perjalanan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok dalam menyelenggarakan pemerintahan yang jauh dari harapan dan sesuai dengan semestinya.
Kegaduhan dan ketidakharmonisan hubungan eksekutif dan legislatif yang kerap dipertontonkan tersebut juga viral sampai ketingkat nasional, sehingga Kabupaten Solok yang dikenal dengan daerah yang beradab menjadi perbincangan tak elok publik serta menjadi daerah yang ditakuti untuk dikunjungi.
Tidak hanya sampai disitu, kegaduhan dan ketidakharmonisan antara eksekutif dan legislatif (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah/DPRD) tersebut, juga berimbas pada perpecahan di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Solok yang notabenenya suka bergotong royong, empati dan santun dalam menyampaikan keritikan dan masukan.
Bagi Paslon Bupati dan Wabup Solok JFP-Candra, hal tersebut menjadi alasan untuk mengembalikan tatanan pemerintahan yang baik, jauh dari intervensi dan intimidasi, kegaduhan dalam menyelenggarakan pemerintahan, sehingga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Solok dan masyarakat nyaman dalam beraktivitas.
Diketahui, JFP-Candra diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang memiliki 4 kursi di DPRD Kabupaten Solok, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki 5 kursi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 1 kursi. Sehingga total sebanyak 10 kursi di DPRD Kabupaten Solok periode 2024-2029.
Paslon Bupati dan Wabup Solok JFP-Candra ini mengedepan sinkronisasi pemerintahan, yakni Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih, dan Mahyeldi sebagai petahana Gubernur Sumbar. Selain itu, JFP-Candra juga didukung oleh loyalitas para kader Gerindra dan militansi para kader PKS.
Pasangan JFP-Candra dengan tagline “Sejuk dan Damai”, merupakan koalisi dari wilayah Tengah dan Utara Kabupaten Solok. JFP yang berasal dari Nagari Koto Laweh, Kecamatan Lembang Jaya dan Candra yang berasal dari Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih.
JFP yang merupakan petahana Wabup Solok, merupakan politisi dari Partai Gerindra yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Solok. Sebelumnya, JFP merupakan Anggota DPRD Kabupaten Solok periode 2014-2019 dan Ketua DPRD Kabupaten Solok periode 2019-2020.
JFP mundur sebagai Ketua DPRD Kabupaten Solok setelah memutuskan maju mendampingi Epyardi Asda di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Solok 2020.
Hanya “berdamai” sekira tiga bulan saja usai dilantik bersama Epyardi Asda, JFP akhirnya memilih jalan lain, yakni lebih banyak melakukan interaksi dengan masyarakat. Disamping itu, JFP menjadi salah satu kepala daerah di Sumbar yang populer di Media Sosial (Medsos).
Kondisi tersebut, membuat para loyalis JFP menebarkan isu “Terzalimi”, karena tidak banyak peran yang diberikan Epyardi Asda ke JFP. Sehingga, momentum Pilkada Kabupaten Solok 2024 ini, bakal menjadi pembuktian bagi JFP dengan kekuatan Prabowo Subianto, dan mesin politik Gerindra, PKS dan PDI Perjuangan untuk memenangkan kontestasi.
Sosok Candra, muncul sebagai pendamping JFP dari sejumlah kader PKS yang mengemuka. Meski baru muncul di kontestasi politik praktis pada Pemilihan Legislatif (Pileg) DPRD Sumbar 2024, ternyata Candra, merupakan sarat pengalaman di organisasi dan pemerintahan.
Candra merupakan mantan Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang yang kini sudah berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.
Candra juga tercatat sebagai Staf Ahli di Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Staf Khusus/Sespri Walikota Payakumbuh dua periode Riza Falepi, dan Staf Khusus/Sespri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.
Berbekal pengalaman tersebut, Candra tentu memiliki konsep dan perencanaan yang matang terkait pembangunan Kabupaten Solok kedepan. Selain itu, kekuatan dari mesin politik PKS yang terkenal sangat militan, menjadi sumber kekuatan bagi pemenangan JFP-Candra di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2024. (Rd)