Menu

Mode Gelap

News · 11 Feb 2025 WIB ·

Sejarah Baru Politik Kabupaten Solok, Bupati Pertahana dan Terpilih Bertemu Sebelum Pelantikan


 Oplus_131072 Perbesar

Oplus_131072

Oleh: Syafridoerahman

Kabupaten Solok mencatatkan sejarah baru dalam dinamika politiknya. Sebuah pertemuan yang tak pernah terjadi sebelumnya kini menjadi kenyataan, dimana pertemuan antara Bupati Solok Epyardi Asda dan Bupati terpilih Jon Firman Pandu terjadi di Jakarta.

Momen ini menjadi bukti nyata bahwa tagline “Solok Sejuk dan Damai” bukan sekadar slogan kosong, melainkan prinsip yang benar-benar dipegang teguh oleh pemimpin masa depan daerah ini.

Sejak era pemilihan kepala daerah secara langsung, belum pernah ada tradisi di mana seorang bupati petahana dan bupati terpilih duduk bersama sebelum pelantikan.

Biasanya, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) selalu meninggalkan jejak persaingan yang berkepanjangan, bahkan sampai ke level personal. Namun, Jon Firman Pandu menunjukkan bahwa politik bisa lebih elegan, lebih dewasa, dan lebih bermartabat.

Menghapus Sekat Politik, Mengutamakan Kepentingan Rakyat

Siapa yang tidak mengetahui hubungan panas antara Jon Firman Pandu dan Epyardi Asda dalam beberapa tahun terakhir. Perbedaan pandangan politik yang tajam bahkan sempat menciptakan perpecahan di antara tim sukses mereka. Namun, di luar dugaan, dua sosok ini akhirnya bertemu, berbincang, dan bahkan berbagi canda tawa.

Epyardi Asda, yang dikenal dengan ketegasannya, hadir dalam pertemuan itu dengan sikap yang jauh lebih santai dan bersahabat. Sebuah pemandangan yang tak biasa, mengingat karakternya yang selama ini dikenal keras terhadap siapa pun yang berseberangan dengannya.

Namun, pertemuan ini membuktikan bahwa ada kesadaran yang lebih besar dari sekadar kepentingan politik, dimana kesadaran untuk menjaga kebersamaan dan membangun Kabupaten Solok dengan harmoni.

Di sisi lain, Jon Firman Pandu datang dengan niat tulus untuk membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar pemimpin baru, tetapi juga sosok yang mampu menjembatani perbedaan demi kepentingan masyarakat.

Ini bukan hanya sekadar pertemuan politik, melainkan simbol dari kedewasaan berdemokrasi dan keberanian untuk mengakhiri konflik demi masa depan yang lebih baik.

Simbol Perdamaian dan Persatuan

Masyarakat Kabupaten Solok menjadi saksi dari sebuah peristiwa yang menyentuh hati. Pertemuan ini bukan hanya soal dua pemimpin yang bersalaman, tetapi tentang bagaimana perbedaan bisa diubah menjadi kekuatan untuk membangun daerah.

Jika sebelumnya banyak yang meragukan kemungkinan adanya rekonsiliasi, kini semua mata melihat bagaimana Jon Firman Pandu dan Epyardi Asda mampu menunjukkan sikap yang lebih besar dari sekadar ego politik.

Mereka telah membuktikan bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk terus bermusuhan, melainkan kesempatan untuk melengkapi satu sama lain dalam membangun Solok yang lebih Sejuk dan Damai.

Pertemuan ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi bahwa dalam politik, silaturahim tetaplah hal yang utama. Semoga langkah awal ini menjadi fondasi yang kuat bagi masa depan Kabupaten Solok yang lebih harmonis, sejuk, dan penuh persatuan.

Artikel ini telah dibaca 230 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ironi Ditengah Kelimpahan, Kabupaten Solok Negeri Kaya Air Tapi Rakyatnya Tak Kebagian

5 May 2025 - 18:04 WIB

Gaji ASN Kabupaten Solok Tertunda, Sekwan DPRD Disebut Belum Lakukan Rasionalisasi Anggaran

4 May 2025 - 08:42 WIB

Komitmen Maju Bersama untuk Pendidikan dan Infrastruktur, Pemkab Solok Siap Sukseskan Program Sekolah Rakyat

3 May 2025 - 21:47 WIB

Wabup Solok Sambut Kunjungan UTM, Bahas Peluang Ekspor Bawang Merah ke Malaysia

2 May 2025 - 17:55 WIB

Sinergi Pusat dan Daerah, Bupati Solok Sambut Kunjungan Menteri PUPR ke Sumbar

2 May 2025 - 17:47 WIB

Kodim 0309/Solok bersama Polres Solok Gelar Patroli Gabungan Jaga Kondusivitas Peringatan Hari Buruh

1 May 2025 - 09:50 WIB

Trending di News