KABUPATEN Solok – Ketua Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok, Hafni Hafiz meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok untuk menunda pertandingan lanjutan pada Bupati Solok Cup 2022.
Permintaan itu disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Solok, dalam rangka Penetapan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2023, yang digelar di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Solok di Arosuka, Senin (28/11/2022).
Menurutnya, alasan Bupati Solok Cup 2022 itu harus ditunda karena panitia dinilai diskriminatif terhadap kesebelasan Lembah Gumanti.
“Tunda dulu turnamen ini, karena ada singkarut dimana pernyataan panitia berbeda dengan surat yang dikeluarkan,” kata Hafni Hafiz.
Lebih lanjut Hafni Hafiz menyampaikan, bahwa berita acara mendiskualifikasi kesebelasan Lembah Gumanti itu hanya ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Panitia Bupati Solok Cup 2022.
Logika admistrasinya dimana, sedangkan yang meng-SK-kan panitia tersebut adalah Bupati Solok.
Hafni Hafiz juga mengungkapkan bahwa Panitia Bupati Solok Cup 2022 aturan yang dibuat sendiri pasal 26 ayat 1 sampai 4.
Itu jelas pelanggaran, nah kenapa dibiarkan kesalahan-kesalahan seperti ini. Ini sengaja diberitahukan pada Wakil Bupati Solok dan Sekda agar pertandingan ditunda dulu.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Solok itu juga meminta Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu, dan Sekda Kabupaten Solok Medison untuk memanggil tim dan offesial kedua kesebelasan untuk mendudukkan persoalan itu.
Atau memang Lembah Gumanti ini terlalu jelek di mata Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Solok. Kenapa dideskriminatif, kenapa didiskualifikasi kenapa dengan panitia ini.
Pernyataannya jelas bahwa skor Singkarak dengan Lembah Gumanti adalah 3:3, pertandingan sisa 3 menit dilanjutkan, tau-tau keluar intruksi mendiskualifikasi kesebelasan Lembah Gumanti. Dan berita acara hanya ditandatangani oleh ketua dan sekretaris panitia, dimana mereka ini belajar organisasi.
Senada, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Kabupaten Solok, Dendi juga meminta untuk menunda pertandingan lanjutan pada Bupati Solok Cup 2022 itu.
Menurutnya, jika pertandingan itu terus dilanjutkan sedangkan DPRD meminta Pemda Kabupaten Solok untuk menyelesaikan permasalah tersebut.
“DPRD ini menjalankan fungsi sebagai fungsi pengawasan, karena Bupati Solok Cup 2022 tersebut menggunakan APBD,” sebut Dendi. (Tim)