7.topone.id – Pejabat publik Kabupaten Solok kembali viral, dimana video Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok, Dodi Hendra membawa pisau (Senjata Tajam/Sajam) saat memimpin sidang paripurna, Kamis (28/03/2024), beredar luas di Media Sosial (Medsos).
Dalam video yang viral tersebut, tampak Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra tersebut memperlihatkan ke peserta sidang paripurna (Anggota DPRD).
Dalam video itu, Dodi Hendra terdengar mengeluarkan unek-uneknya terkait peristiwa pengrusakan aset pemerintah di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Solok, serta pengancaman terhadap keselamatan anggota DPRD dan diduga sengaja menghalangi agenda kedewanan terkait hak interpelasi, pada Selasa 09 Januari 2024 lalu.
“Yang melapor saya, yang merasa terancam saya dan Anggota DPRD Kabupaten Solok. Tidak ada damai, asal anda tahu saja, saya membawa pisau ke sini,” kata Dodi Hendra sambil memperlihatkan pisau dan mengacungkannya ke atas saat Sidang Paripurna tersebut.
Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra, yang dikonfirmasi awak media membenarkan kejadian itu. Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada Kamis (28/03/2024) malam saat sidang paripurna.
“Benar. Itu terjadi saat sidang paripurna kemarin malam,” kata Dodi yang dihubungi Kompas.com, Jumat (29/03/2024).
Dodi Hendra mengungkapkan, peristiwa berawal dari adanya usulan penggunakan hak interpelasi oleh anggota DPRD. Setelah itu, muncul sekelompok orang masuk ke DPRD dan merusak benda yang ada. Dodi merasa keamanannya terancam, sehingga perlu membawa senjata untuk menjaga keselamatannya.
Menurutnya, sebagai Ketua DPRD Kabupaten Solok dirinya tidak mendapat hak protokoler, sehingga dengan peristiwa masuknya sekelompok orang masuk ke DPRD, dirinya merasa terancam.
“Senjata ini sahabat yang kontan bagi saya. Ini menjaga keselamatan diri saya,” ujarnya.
Dodi Hendra meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Namun menurutnya semua yang dilakukannya hanya untuk menjaga keselamatan dirinya, karena Gedung DPRD Kabupaten Solok tersebut tidak aman. (Rd)