Foto Ilustrasi
7.topone.id – Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur kembali terjadi kampung halaman Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH yaitu di Jorong Nagari Koto Laweh Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok.
Malang nasib Mawar (17) tahun (Nama samaran), gadis belia dan masih dibawah umur warga Jorong Taratak Baru Nagari Koto Laweh, Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok tersebut, menjadi pelampiasan nafsu bejat warga Kota Padang inisial D (27) tahun, yang saat ini menumpang tinggal di kediaman keluarganya (Dunsanak) di Jorong Taratak Baru Nagari Koto Laweh tersebut.
Mawar yang saat ini baru menamatkan pendidikan dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Selayo Tanang itu, terpaksa menuruti kemauan dari inisial D karena dirinya terus diancam oleh pelaku, bahkan foto mawar dicium secara paksa pun telah disebar oleh pelaku di Media Sosial (Medsos) via WhatsApp (WA).
Hal tersebut diungkapkan oleh Mawar kepada media ini, Rabu (26/06/2024), saat dirinya yang didampingi ayah kandungnya yang mau mendatangi pihak kepolisian, guna melaporkan perbuatan pelaku terhadap dirinya serta telah menyebarluaskan foto hasil pengancaman tersebut sehingga dirinya merasa malu dan enggan keluar rumah.
“Iya pak, dia (Inisial D) sering mengancam kita jika tidak menuruti kemauannya. Bahkan dia juga telah menyebarluaskan foto saya saat diciumnya dengan paksa, ke WA orang-orang terdekat dan teman-teman saya,” ungkapnya.
Mawar juga mengungkapkan kronologis sebelum terjadinya pengancaman oleh inisial D terhadap dirinya. Sebelumnya pada hari Lebaran Idul Adha 1445 H, dirinya diajak oleh inisial D ke Danau Talang.
“Diperjalanan, inisial D mengancam saya akan meninggalkan/menurunkan saya dari motornya di tempat yang sepi, jika saya tidak mau berciuman dengan inisial D,” ungkap Mawar.
Dijelaskannya, saat dirinya mencoba memaksa mencium saya, inisial D pun mengambil gambar (Foto) momen tersebut. Foto saya yang diciumnya itu juga menjadi alat untuk terus mengancam saya jika tidak menuruti kemauannya.
Akibat perbuatan pelaku, Mawar menyebutkan bahwa dirinya merasa tidak nyaman beraktivitas dan takut keluar rumah. Selain itu, dirinya merasa mendapat cemoohan dari orang-orang sekitarnya.
Sementara itu, ayah kandung Mawar (DR) tidak menyangka anaknya telah menjadi korban pelecehan seksual dari inisial D, warga Kota Padang yang menumpang tinggal di tempat kerabatnya yang kebetulan adalah tetangga dari DR dan Mawar sendiri.
“Saya mengetahui perbuatan pelaku setelah saudari istri saya mengirim foto Mawar dan inisial D tersebut ke handphone saya. Perbuatan inisial D sangat merusak pikiran saya karena anak saya belum muhrimnya, malah diberlakukannya seperti istrinya, bahkan itu dilakukan dengan pengancaman,” ujar DR.
DR menyebutkan kalau dirinya sangat tidak terima atas perbuatan pelaku pelecehan seksual inisial D tersebut terhadap anaknya yang masih berbau kencur itu. Menurutnya, tidak ada seorang ayah akan menerima bila anaknya telah menjadi korban pelecehan seksual itu.
“Saya khawatir anak gadis saya akan menjadi korbannya lebih jauh, makanya saya akan mendatangi pihak kepolisian untuk melaporkan inisial D itu, agar tidak ada lagi anak gadis lainnya di sini menjadi korban perbuatan bejatnya itu,” ucapnya.
Dari pantauan media ini, Mawar dan ayah kandungnya DR beserta Walijorong Taratak Baru Nagari Koto Laweh, Seno Arista telah mendatangi Polres Solok di Arosuka, Rabu (26/06/2024), dimana untuk membuat Laporan Polisi (LP) atas dugaan pelecehan seksual oleh inisial D terhadap anak dibawah umur Mawar, warga Jorong Taratak Baru Nagari Koto Laweh tersebut.
Sebelum mendatangi Mapolres Solok Arosuka, Mawar dan ayah kandungnya DR telah memberitahukan pada Pemerintah Nagari Koto Laweh Kecamatan Lembang Jaya atas dugaan pelecehan seksual oleh inisial D tersebut terhadap anak dibawah umur, Mawar. (Rd)