Menu

Mode Gelap

News · 21 Sep 2022 WIB ·

Dinilai Solusi untuk Ketahanan Pangan, Usaha Ternak Ayam Arab Petelur Afrinaldi Dikunjungi Polisi


 Dinilai Solusi untuk Ketahanan Pangan, Usaha Ternak Ayam Arab Petelur Afrinaldi Dikunjungi Polisi Perbesar

SOLOK KOTA – Kapolsek Kota Solok AKP Sugianto, SH. MH mengunjungi usaha ternak ayam arab petelur milik Afrinaldi, ST, MM, di Griya Suka Indah Surau Kajai, Kelurahan Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok, Selasa (22/9/2022).

Dalam kunjungan ke usaha milik pegawai Dinas Perhubungan Kota Solok tersebut, Kapolsek Bersama Kanit Binmas Polsek Kota Solok Iptu Yendra Fakhruddin, dan Bhabin Kamtibmas Kelurahan Tanah Garam Aipda Edwardo, SH.

Pemilik usaha ayam arab petelur, Afrinaldi mengaku sangat senang dengan kunjungan personel Polsek Kota Solok yang dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Sugianto, SH. MH. Pegawai Dishub Kota Solok tersebut menjelaskan, ayam yang diternakkan berjenis ayam arab, dengan jumlah sekira 100 ekor dengan sekira 80 ekor betina.

“Saat ini, ayam yang rata-rata telah berumur 7 bulan itu mampu menghasilkan 50-60 butir telur setiap hari,” ungkap Afrinaldi.

Dikatakannya, alhamdulillah, kami sangat senang dengan kedatangan personel dari Polsek Kota Solok. Mudah-mudahan dengan kedatangan ini, dimana personel kepolisian yang setiap harinya berbaur dengan masyarakat, bisa menyebarluaskan hal ini ke masyarakat luas. Sehingga ini bisa menjadi solusi terhadap ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan keluarga.

Afrinaldi juga menjelaskan bahwa dirinya merancang dan merakit sendiri peralatan penetasan, dan kandang untuk ternak ayamnya. Bahkan, berkat ketekunan dan berulang kali melakukan uji coba, Afrinaldi akhirnya menemukan formula dan komposisi untuk pakan (pakan) ayam-ayamnya, sehingga bisa poduktif bertelur.

Untuk alat penetas yang dirancangnya sendiri, Afrinaldi menggunakan kulkas atau freezer bekas yang tak terpakai lagi, kemudian dipasangi pemanas dari lampu pijar. Uniknya, meski berasal dari kulkas atau freezer bekas, Afrinaldi menggunakan teknologi terkini di alat penetasnya. Seperti misalnya, micro controller untuk menjaga suhu penetasan, dan alat pemutar telur yang otomatis memutar telur sekali tiga jam. Sehingga, tingkat keberhasilan penetasan telur mencapai 90-98 persen.

“Semuanya saya mulai dengan uji coba dan banyak belajar dari internet dan youtube. Awalnya banyak yang gagal, namun setelah beberapa kali uji coba, akhirnya tingkat keberhasilan penetasan jauh melebihi alat penetas yang dijual di pasaran,” ungkapnya lagi.

Diterangkannya, setelah telur menetas, anak ayam lalu dipindahkan ke tempat penghangat yang juga terbuat dari kulkas/freezer bekas yang diberi lampu pijar. Setelah 1 minggu anak ayam tersebut sudah bisa dijual dengan harga Rp12 ribu perekornya.

Dari kegiatan ini, Afrinaldi dapat meraih keuntungan bersih sekitar Rp1,5 juta perbulannya. Selain menjual anak ayam berumur 1 minggu, Afrinaldi juga melakukan pembesaran hingga ayamnya berumur enam bulan.

“Diumur 6 bulan ini, ayam-ayam tersebut sudah siap bertelur. Diusia siap bertelur ini, ayam-ayam tersebut memiliki harga sekitar Rp85-95 ribu perekornya,” sebutnya.

Pakan untuk ayam yang siap bertelur, dijelaskannya, terdiri dari konsentrat, dedak halus, jagung dan katapang (kelapa parut sisa perasan santan), dengan perbandingan 16,66 persen, 33,3 persen, 16,6 persen dan 33,3 persen. Komposisi ini ia temukan setelah berulang kali uji coba. Hingga saat ini, komposisi itu yang paling maksimal dan mampu membuat ayam bisa bertelur setiap hari.

Kapolres Solok Kota AKBP Ahmad Fadilan, S.Si, M.Si, M.Sc, mengaku dirinya sangat antusias dengan kreativitas Afrinaldi tersebut. Menurut mantan pejabat Interpol Mabes Polri tersebut, yang dilakukan Afrinaldi merupakan contoh dan solusi terhadap ketahanan pangan dan penambah pemasukan keluarga di tengah kebangkitan bangsa menghadapi efek dari pandemi Covid-19.

“Hal-hal seperti ini harus didukung dan di-support semua pihak. Orang-orang seperti Afrinaldi, merupakan contoh orang-orang kreatif yang mampu memberikan solusi terhadap kesulitan ekonomi yang menerpa masyarakat. Khususnya bangkit dari hantaman pandemi Covid-19. Orang-orang seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat, dari pada terus larut dengan mengeluh terhadap kondisi sulit ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Solok Andi Marianto, ST menjelaskan bahwa ayam arab petelur merupakan jenis ayam kampung yang banyak dipelihara oleh masyarakat. Selain dagingnya yang enak untuk dimakan, telur ayam kampung sangat banyak diminati karena kandungan proteinnya yang sangat tinggi.

“Keberadaan ayam kampung sebagai penghasil telur dan daging dapat juga menambah pendapatan keluarga, selain itu ayam kampung juga memiliki fungsi strategis dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat,” ucap Andi Marianto.

Memelihara ayam kampung sebenarnya tidaklah rumit, imbuhnya, sebab tidak membutuhkan teknologi sebaimana ayam industri. Untuk pengembangan ayam kampung hanya dibutuhkan ketekunan dan kesungguhan dalam memelihara, yaitu dengan penerapan pasca usaha peternakan yaitu pakan, pengendalian penyakit dan tata laksana serta pengolahan atau pengembangbiakan.

“Ayam kampung memiliki peluang tinggi dan sangat mudah untuk dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu, ayam kampung harus dikelola dengan prinsip usaha ternak yang baik sehingga memberikan keuntungan yang sangat memadai bagi peternak,” katanya.

Andi Marianto meminta Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan untuk membuat sebuah program pemulihan ekonomi yang komprehensif, dari hulu ke hilir bagi masyarakat guna peningkatan produksi dan pemasaran bidang pertanian dan peternakan.

Andi Marianto juga mengatakan, sektor peternakan merupakan salah satu pendorong pemulihan perekonomian daerah, yang mampu meningkatkan produktivitas masyarakat di tengah pandemi seperti ini.

“Selain untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat, budidaya ayam kampung juga diharapkan dapat menjadi salah satu jalan untuk memulihkan perekonomian masyarakat,” pungkasnya.

Kepala Seksi Peternakan Dinas Pertanian Kota Solok, Taufik Rusli menjelaskan bahwa sangat mengapresiasi adanya peternak mandiri budidaya ayam kampung di Kota Solok. Taufik berharap, hal ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat lainnya untuk beternak ayam kampung di lingkungannya.

Taufik menjelaskan, pemeliharaan ayam kampung tidak seribet dan sesulit ayam potong, dan tidak menggunakan bahan kimia seperti yang dilakukan peternakan ayam industri. Sehingga, ayam kampung memiliki kondisi kesehatan yang lebih terjaga dan alami.

“Ayam kampung juga mudah untuk dipelihara karena daya tahan yang lebih kuat, dan dapat hidup bebas di alam pembohong tanpa perhatian khusus selayaknya ayam lainnya,” Taufik.

Kikatakan Taufik, Dinas Pertanian dan Perternakan Kota Solok akan selalu membantu masyarakat peternak untuk mencegah ternak peliharaan masyarakat, agar tidak terjangkit penyakit dengan salah satunya melaksanakan penyemprotan kandang.

“Silakan hubungi kami bagi masyarakat yang membutuhkan pendampingan serta penyemprotan kandang,” tutupnya. (NI)

Artikel ini telah dibaca 120 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bhayangkara di Hati Rakyat: Sinergi Menjaga Solok dalam Arus Globalisasi

30 June 2025 - 17:05 WIB

Tragedi Keluarga Kepala Jorong di Solok: Meninggal Mendadak, Istri Ditahan, Anak-Anak Pingsan Saat Pemakaman

30 June 2025 - 07:49 WIB

Kekurangan Tenaga Medis, Puskesmas Sirukam Kewalahan Layani Pasien

30 June 2025 - 07:22 WIB

Panas Bumi Kotosani Tanjung Bingkung: Energi Bersih di Tengah Suara Penolakan

29 June 2025 - 05:48 WIB

Pemprov Sumbar Siap Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan, Tunggakan dan Denda Dihapus Total

23 June 2025 - 19:55 WIB

Desa B2SA Jadi Andalan, Kabupaten Solok Dorong Konsumsi Pangan Sehat dan Penurunan Stunting

23 June 2025 - 15:34 WIB

Trending di News