7.topone.id – Dinamika politik Kota Solok kian memanas. Dimana berbagai upaya untuk mencegal majunya Nofi Candra (NC) dan Leo Murphy (LM) pada Pemilihan Kepala Daerah Pilkada Kota Solok (2024), dirasakan oleh loyalis, simpatisan dan relawan NC-LM.
Hal itu dirasakan oleh loyalis, simpatisan dan relawan NC-LM semenjak Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade menyatakan dukungan Gerindra kepada pasangan Ramadhani Kirana Putra dan Suriadi Nurdal.
Belum habis luka yang dirasakan oleh NC sebagai Kader Gerindra sendiri, kini loyalis, simpatisan dan relawan NC-LM kembali mendapatkan kabar bahwa Partai Golkar juga memberikan dukungan pada Ramadhani Kirana Putra dan Suriadi Nurdal, dimana sebelumnya LM Juga sudah tergabung ke Partai Golkar tersebut.
Menurut simpatisan dan relawan NC-LM, upaya menjegal NC-LM masuk box star tersebut sangat masuk akal karena NC-LM merupakan pesaing berat bagi Bakal Calon (Bacalon) petahana, Ramadhani Kirana Putra.
“Jika NC-LM tak masuk box star, tentunya petahana akan melaju kencang menuju kursi BA 1 P, ” ujar Riko, salah satu loyalis NC-LM.
Loyalis NC-LM tersebut mengatakan, dimana salah satu untuk menumbangkan NC-LM sebelum masuk gelanggang resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni merebut tiket yang kemungkinan bisa didapat NC-LM.
“Hal ini sudah terjadi. NC ditinggalkan Partai Gerindra, dan baru-baru ini LM di tinggalkan Partai Golkar yang sebelumnya diyakini memberikan dukungan kepada “Bung cilik”, kader yang sebelumnya dijagokan Partai Golkar,” sebutnya.
Menurutnya, elit-elit politik hampir tak peduli dengan aspirasi masyarakat, bertarung dengan kotak kosong sama juga dengan tidak memberikan pilihan.
“Ini cara memenangkan Pilkada yang tidak baik, yang sengaja memasung demokrasi demi sebuah kekuasaan. Selanjutnya, ini sebuah kekalahan sebelum berperang bagi calon petahana, yang tak siap dengan hadirnya para penantang,” paparnya.
Senada, Asep warga Nan Balimo Kota Solok juga menyebutkan dimana jabatan Allah yang kasih dan Allah yang ambil. Lalu, mengapa tidak membuka ruang bagi orang lain, dan hari ini yang ada hanya terkesan menutup jalan bagi orang lain untuk bertarung.
Begitu juga dengan Robby, dia menyebutkan dinamika politik hari ini di Kota Solok sangatlah memperihatinkan, meski dalam politik tak ada mengenal upaya-upaya yang diharamkan.
“Demi sebuah tampuk kekuasaan berbagai cara dilakukan tak peduli caranya, yang penting bagaimana menjadi pemenang,” kata Robby.
Menurutnya, banyak partai politik sebagai penyambung lidah rakyat, tak lagi mendengarkan apa yang menjadi aspirasi rakyat, sehingga sikap apatis rakyat kepada partai dan pemimpin dirasakan terus menurun.
“Pilkada yang semestinya bagian dari pesta rakyat yang seyogyanya disambut dengan riang gembira, saat ini semuanya telah diatur oleh para penguasa dan para politisi,” pungkasnya. (Rd)