Oleh: Syaiful Rajo Bungsu
Ditengah berbagai tantangan yang dihadapi Sumatera Barat (Sumbar), harapan baru seolah datang dari dua arah sekaligus dari gedung parlemen di Jakarta dan dari jejaring perantau Minang yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Harapan itu bernama Andre Rosiade.
Sosok politisi asal Sumbar ini tidak hanya kembali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumbar I pada Pemilu 2024, tetapi juga mendapat amanah besar sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) Indonesia periode 2025–2030.
Pengukuhan Andre sebagai Ketua Umum IKM berlangsung dalam Musyawarah Nasional (Munas) IKM di Jakarta pada 22–24 Mei 2025, seperti dilaporkan Padek Digital Media edisi 23 Mei 2025.
Dua jabatan ini, sebagai wakil rakyat dan sebagai pemimpin organisasi perantau terbesar masyarakat Minangkabau menjadikan Andre berada di posisi sangat strategis. Ia memiliki akses ke pengambilan kebijakan di tingkat nasional, sekaligus ke dalam kekuatan sosial dan ekonomi komunitas perantau Minang. Pertanyaannya, mampukah kekuatan ini dioptimalkan untuk membangun kampung halaman?
Posisi Ganda yang Penuh Peluang
Di DPR RI, Andre Rosiade duduk di Komisi VI yang membidangi urusan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), investasi, koperasi, dan perdagangan. Komisi ini kerap berurusan langsung dengan kementerian dan sektor ekonomi strategis yang dapat membuka peluang besar bagi daerah. Dalam beberapa kesempatan, Andre dikenal vokal memperjuangkan kepentingan Sumbar, termasuk dalam isu-isu infrastruktur, distribusi BBM, hingga nasib petani.
Sementara itu, di lingkungan perantau, Andre bukan orang asing. Ia dikenal sebagai sosok yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat Minang di perantauan, dari kalangan profesional hingga pelaku usaha kecil. Dalam pidatonya usai ditetapkan sebagai Ketua Umum IKM, Andre Rosiade menyatakan tekadnya untuk menjadikan IKM bukan sekadar organisasi sosial, tetapi mitra strategis pembangunan nagari.
“IKM tidak hanya akan berperan dalam urusan sosial, tapi juga akan hadir dalam bentuk program-program konkret, seperti pelatihan UMKM, pendidikan, hingga investasi langsung ke nagari-nagari,” kata Andre Rosiade (Dikutip dari Padek Digital).
Perantau Minang: Potensi yang Belum Terstruktur
Kontribusi perantau Minang selama ini memang sudah dirasakan dalam berbagai bentuk, mulai dari pengiriman uang ke kampung halaman, pembangunan rumah ibadah, hingga bantuan sosial saat bencana. Namun, kekuatan ini kerap bersifat spontan, belum terkoordinasi secara sistematis. Di sinilah peran Andre Rosiade sebagai Ketua Umum IKM menjadi sangat penting.
Jika perantau bisa dihimpun dalam satu sistem gerakan sosial-ekonomi yang terstruktur, dampaknya terhadap pembangunan nagari akan jauh lebih besar. Misalnya, IKM dapat mendorong pembentukan koperasi perantau, menginisiasi beasiswa pendidikan bagi anak-anak di nagari, atau membuka akses pasar bagi produk lokal ke kota-kota besar.
Potensi tersebut menjadi sangat relevan mengingat Sumbar masih menghadapi tantangan serius. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar 2023 mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi ini sebesar 4,28 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 5,05 persen.
Tingkat kemiskinan juga masih berada di angka 5,98 persen. Angka ini menunjukkan bahwa Sumbar butuh pendekatan baru untuk percepatan pembangunan, di luar hanya mengandalkan APBD atau program pemerintah pusat.
Harapan dari Daerah: Suara Bupati Solok
Dukungan terhadap Andre Rosiade juga datang dari Pemerintah Daerah (Pemda). Dalam wawancara khusus pada Jumat, 24 Mei 2025, Bupati Solok, Jon Firman Pandu, SH menyampaikan apresiasi dan harapannya.
“Kami di Pemerintah Kabupaten Solok sangat menyambut baik terpilihnya Andre Rosiade sebagai Ketua Umum IKM. Ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga peluang besar. Dengan pengalaman beliau di Senayan dan jejaring perantau Minang yang luas, saya yakin banyak potensi nagari yang bisa kita dorong bersama untuk kemajuan kampung halaman,” ujar Jon Firman Pandu.
Ia berharap IKM di bawah kepemimpinan Andre Rosiade bisa menjadi mitra strategis dalam pengembangan sektor pendidikan, pertanian, dan pariwisata Solok, khususnya di nagari-nagari yang memiliki potensi besar tapi belum tergarap maksimal.
Dukungan Nasional dan Pentingnya Kolaborasi
Sinyal positif terhadap Sumbar juga datang dari pemerintahan pusat. Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam beberapa pidatonya menegaskan bahwa Sumbar akan menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional, terutama dalam bidang infrastruktur, ketahanan pangan, dan penguatan budaya lokal.
Dengan posisi Andre Rosiade sebagai anggota DPR RI dan pemimpin organisasi perantau, terbuka peluang untuk menghubungkan kebutuhan daerah dengan kebijakan nasional, sekaligus menjembatani peran aktif masyarakat perantau dalam proses pembangunan. Namun, tentu saja, ini bukan tugas yang ringan.
Andre Rosiade perlu membangun kepercayaan di internal IKM, menyatukan visi para perantau yang sangat beragam, dan memastikan bahwa setiap program memiliki indikator keberhasilan yang terukur. Di sisi lain, pemerintah daerah juga perlu terbuka untuk kolaborasi dan memfasilitasi ruang partisipasi yang lebih besar bagi komunitas perantau.
Penutup: Saatnya Arah Baru untuk Ranah Minang
Terpilihnya Andre Rosiade sebagai Ketua Umum IKM Indonesia dan anggota DPR RI membuka peluang besar bagi arah baru pembangunan Sumatera Barat. Ia berada di titik strategis untuk menjembatani kepentingan nagari, perantau, dan pemerintah pusat.
Namun, peluang ini hanya akan bermakna jika dibarengi dengan langkah nyata. Masyarakat Minang, baik di ranah maupun di rantau, menanti implementasi gagasan-gagasan besar itu dalam bentuk program konkret: investasi ke nagari, pelatihan kerja, akses pendidikan, penguatan UMKM, dan pembangunan infrastruktur berbasis kearifan lokal.
Kini saatnya bersatu, bukan hanya dalam semangat, tapi dalam aksi. Ranah Minang membutuhkan lebih dari sekadar nostalgia masa lalu. Ia butuh arah baru yang dibangun di atas kolaborasi, dedikasi, dan komitmen jangka panjang. Dan Andre Rosiade, dengan segala posisi strategisnya, berada di jantung harapan itu.***