7.topone.id – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok untuk membangun infrastruktur berkelanjutan kembali dibuktikan. Wakil Bupati (Wabup) Solok, H. Candra, SHI, menghadiri rapat pembebasan lahan untuk pembangunan jalan nasional jalur alternatif Aie Dingin pada Kamis, (08/05/2025). Rapat ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri PUPR ke Nagari Aie Dingin pada Sabtu, 3 Mei lalu.
Dalam rapat yang berlangsung hangat itu, Pj Walinagari Aie Dingin, Heril Wandi, menyampaikan bahwa agenda ini adalah bentuk konkret pemerintah dalam menindaklanjuti arahan langsung dari Menteri PUPR.
Pembangunan jalur alternatif Lubuk Selasih–Surian–Solok Selatan yang melewati Nagari Aie Dingin menjadi proyek strategis yang diyakini akan membuka peluang besar bagi masyarakat setempat.
Wabup Solok Candra dalam sambutannya menyampaikan salam dari Bupati Solok dan menegaskan bahwa pembangunan ini merupakan prioritas daerah. “Kita tidak hanya membangun jalan, tetapi juga membuka akses menuju kemajuan ekonomi dan pariwisata Nagari Aie Dingin,” ujar Candra.
Dijelaskannya, dengan total anggaran yang telah disiapkan sebesar Rp290 miliar oleh Pemkab Solok bersama Kementerian PUPR, jalur alternatif ini dirancang untuk menjadi solusi jangka panjang mengatasi permasalahan jalan yang kerap longsor dan putus.
“Pembangunan ini juga menjadi jembatan bagi pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru serta potensi kawasan wisata unggulan di wilayah ini,” sebutnya.
Wabup Candra juga mengajak seluruh masyarakat Nagari Aie Dingin untuk mendukung pembangunan ini dengan menyerahkan lahan yang dibutuhkan. “Kami harap masyarakat berbesar hati. Jalan ini bukan hanya milik pemerintah, tapi akan menjadi jalan bagi masa depan yang lebih baik bagi kita semua,” ungkapnya.
Dukungan masyarakat pun mengalir deras. Ketua KAN Aie Dingin, Abu Hanifah Kamal, menyatakan kesiapannya menyerahkan lahan untuk pembangunan. “Kami KAN Aie Dingin mendukung penuh pembangunan ini. Lahan siap, masyarakat pun siap,” kata Abu Hanifah Kamal.
Senada dengan itu, tokoh pemuda Jorong Koto Baru, Hendra, juga menegaskan bahwa masyarakat setempat tidak menolak rencana pembangunan ini. Bahkan, lahan yang dibutuhkan telah disiapkan untuk segera diserahkan.
Sementara itu, Kadis PUPR Kabupaten Solok, Effie Vivi Fortuna, menjelaskan bahwa pihaknya telah mulai melakukan survei penentuan trase jalan. Ia juga meminta dukungan data dari masyarakat untuk mempercepat proses pembangunan.
Rapat ini turut dihadiri oleh berbagai elemen penting seperti Ketua dan Anggota BPN, KAN, MUN, para kepala jorong, serta perwakilan masyarakat Nagari Aie Dingin. Kolaborasi lintas pihak ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masih menjadi kekuatan utama dalam pembangunan daerah.
Dengan dukungan kuat dari masyarakat dan komitmen pemerintah pusat serta daerah, pembangunan jalur alternatif Aie Dingin diyakini akan menjadi tonggak sejarah baru bagi kemajuan Nagari Aie Dingin dan Kabupaten Solok secara keseluruhan. (Rd)