Oleh: Syaiful Rajo Bungsu
7.topone.id – Pilkada Kabupaten Solok telah usai. Jon Firman Pandu, SH dan H. Candra, SHI sukses mengamankan kursi sebagai Bupati dan Wakil Bupati. Kini, rakyat menanti aksi nyata. Namun sebelum bicara megaproyek, janji kampanye, atau jargon-jargon pembangunan, ada satu pekerjaan rumah yang tak bisa ditunda: bersih-bersih mesin birokrasi yang sudah terlalu lama macet, khususnya di level pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Banyak OPD di Kabupaten Solok saat ini ibarat kendaraan tua yang nyaris mogok. Program dijalankan tanpa dampak berarti. Anggaran diserap habis, namun rakyat tak merasakan perubahan.
Pelayanan tersedia, tapi tidak menjawab kebutuhan. Penyebabnya? Terlalu banyak kepala OPD yang hanya menumpang, bukan mengemudi. Mereka duduk nyaman di kursi empuk, tapi tak punya arah, visi, atau keberanian mengambil keputusan. Mereka bukan pemimpin. Mereka hanya penunggu perintah.
Mesin Rusak dalam Sistem
Kita harus jujur. Sebagian kepala OPD di Solok bahkan tak memahami urgensi eksistensi dinasnya. Mereka tak tahu sejarah kelembagaan, tak paham persoalan rakyat, dan tak punya prioritas yang jelas.
Mereka hanya sibuk menyusun laporan rapi, mengejar realisasi anggaran, dan menjaga citra di hadapan atasan. Namun apa hasilnya bagi masyarakat? Nyaris nihil.
Sementara itu, visi besar kepala daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat terancam gagal diwujudkan jika dibiarkan dijalankan oleh tangan-tangan yang salah. Visi tak akan pernah menyentuh rakyat jika dieksekusi oleh birokrat yang stagnan, pasif, dan hanya sibuk pencitraan.
Saatnya Rombak Total
Bupati dan Wakil Bupati terpilih harus berani mengambil keputusan tegas. Ini bukan soal loyalitas politik, apalagi soal balas budi. Ini soal kelayakan dan keberanian. Bila ingin pemerintahan bergerak maju, rombak total OPD sekarang juga. Ganti mesin yang rusak. Tarik ke depan orang-orang yang layak memimpin.
Setiap calon kepala OPD harus diuji dengan tiga pertanyaan dasar:
– Apa visi sektor yang Anda pimpin di Kabupaten Solok?
– Masalah rakyat apa yang akan Anda selesaikan dalam 1–2 tahun?
– Terobosan apa yang Anda tawarkan jika dipercaya memimpin?
Tak mampu menjawab dengan jernih dan konkret? Maka sebaiknya mundur.
Pertarungan Baru Dimulai
Pilkada telah selesai, tapi pertarungan sesungguhnya baru dimulai untuk melawan kebekuan birokrasi. Tanpa perubahan di dalam, visi kepala daerah hanya akan jadi slogan kosong. Jangan tunggu kegagalan baru untuk bertindak. Jangan biarkan rakyat menunggu lima tahun hanya untuk menemukan bahwa ternyata yang kita percaya tak mampu membawa perubahan.
Kabupaten Solok butuh kepala OPD yang tahu medan, berani menerobos kabut, dan tahu kapan harus melaju atau mengerem. Bukan mereka yang hanya ikut arus dan nyaman dalam zona aman. Rakyat tidak butuh basa-basi. Rakyat butuh hasil.
Dan hasil hanya datang dari kepemimpinan yang layak. Maka sekarang waktunya ganti mesin rusak itu, sebelum terlalu terlambat. ***