7.topone.id — Komitmen Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH, dalam mendorong kemajuan daerah kembali ditegaskan lewat upaya memperkuat sinergi bersama seluruh lapisan masyarakat, baik yang berada di kampung halaman maupun di perantauan. Menurutnya, kolaborasi adalah kunci untuk menjadikan Kabupaten Solok sebagai daerah “Terbaik dari baik”.
Komitmen itu dibuktikan saat Bupati Solok menerima kunjungan kerja Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman, Kamis (10/4/2025), di ruang kerjanya. Pertemuan ini menjadi bagian penting dari penguatan sinergi antara Pemerintah Daerah dengan perwakilan daerah di tingkat pusat.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir, jajaran Forkopimda, Asisten I Syahrial, perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar Junaidi, para Kepala OPD, serta Ketua Forum Wali Nagari (Forwana) Kabupaten Solok beserta jajaran.
Salah satu agenda utama kunjungan ini adalah tindak lanjut atas Instruksi Presiden terkait program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, dimana program tersebut merupakan sebuah program strategis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan target membentuk 70.000 koperasi desa di seluruh Indonesia, yang kini bahkan meningkat menjadi 80.000.
Dalam sambutannya, Bupati Solok menyambut baik kehadiran Irman Gusman dan jajaran, seraya menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempererat komunikasi dan memperkuat kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa program Koperasi Desa Merah Putih bisa berjalan optimal di Kabupaten Solok. Dengan kolaborasi yang baik, kita optimistis Kabupaten Solok akan terus berkembang ke arah yang lebih baik,” tegas Jon Firman Pandu.
Sementara itu, Irman Gusman menyoroti bahwa koperasi desa merupakan salah satu solusi konkret dalam memperkuat ekonomi masyarakat di akar rumput, terutama dalam mengatasi kesenjangan di tingkat desa.
“Program Kopdes Merah Putih ini sangat strategis dalam mendorong ekonomi masyarakat. Target awalnya sebanyak 70.000 koperasi, kini meningkat menjadi 80.000. Saya berharap Kabupaten Solok bisa menjadi salah satu daerah tercepat dalam menyukseskan program ini, baik di Sumatera Barat maupun di tingkat nasional,” ujar Irman Gusman.
Program Koperasi Desa Merah Putih ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi baru di pedesaan, terutama dalam memangkas rantai distribusi hasil pertanian agar petani memperoleh keuntungan yang lebih layak, tanpa ketergantungan pada tengkulak.
Sebagai informasi, di Provinsi Sumatera Barat sendiri terdapat 1.035 nagari yang menjadi sasaran program ini. Setiap nagari nantinya akan mendapatkan dana koperasi sebesar Rp5 miliar guna memperkuat perputaran ekonomi desa dan mendorong kemandirian masyarakat.
Dengan langkah kolaboratif seperti ini, harapan besar tumbuh agar Kabupaten Solok bisa menjadi contoh daerah yang progresif, sekaligus motor penggerak ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat. (Rd)