7.topone.id – Kabupaten Solok kembali mencatat prestasi membanggakan dalam agenda pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional. Lewat sinergi yang solid antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar), dan Pemerintah Pusat, daerah ini resmi ditetapkan sebagai salah satu dari enam pionir pelaksana Program Sekolah Rakyat Tahun 2025.
Program prioritas nasional yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto ini bukan sekadar membuka akses pendidikan, tetapi juga menjadi jembatan bagi kelompok rentan dan masyarakat miskin untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Tak hanya mengasah kemampuan akademis, Sekolah Rakyat dirancang untuk memperkuat karakter, keterampilan hidup, hingga pemberdayaan sosial serta fondasi penting dalam menyiapkan generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing.
Keberhasilan ini tak lepas dari peran penting Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Vasco Ruseimy, yang memfasilitasi komunikasi antara Pemkab Solok dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Lewat dukungan inilah, Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH mampu meneguhkan komitmen untuk menjadikan Kabupaten Solok sebagai pelopor pendidikan inklusif di Pulau Sumatera.
“Sekolah Rakyat adalah peluang emas untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Solok. Ini langkah konkret untuk masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita, terutama mereka yang selama ini kurang mendapat akses pendidikan berkualitas,” ujar Bupati Jon Firman Pandu dengan optimisme.
Kabupaten Solok Jadi Satu-Satunya Daerah di Sumatera Siap Jalankan Sekolah Rakyat
Dalam rapat pembahasan Draft Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang digelar secara virtual oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri RI, Jumat (11/04/2025), Kabupaten Solok menegaskan kesiapannya menjalankan program ini.
Dari total 53 titik pembangunan Sekolah Rakyat se-Indonesia, Kabupaten Solok menjadi satu-satunya wakil dari Sumatera yang dinyatakan paling siap untuk melaju di tahap pertama pelaksanaan. Hal ini menunjukkan komitmen nyata Pemkab Solok dalam menghadirkan akses pendidikan yang merata dan inklusif.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok, Medison, mengungkapkan bahwa Pemkab Solok telah menyiapkan lahan seluas 3 hektar di eks-Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Lubuak Selasih sebagai lokasi utama pembangunan Sekolah Rakyat.
“Meski infrastruktur dasar telah tersedia, sejumlah perbaikan pada asrama, ruang kelas, dan fasilitas pendukung tengah diusulkan dengan anggaran rehabilitasi sebesar Rp6 miliar, yang diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah pusat melalui APBN,” kata Medison.
Sinergi Pusat dan Daerah Kunci Sukses Sekolah Rakyat di Solok
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III, TB Cahaerul Dwisapta, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat adalah wujud komitmen pemerintah pusat dalam memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dari akses pendidikan berkualitas, terutama dari keluarga prasejahtera.
Dengan sinergi yang kuat, Kabupaten Solok bukan hanya akan menjadi tuan rumah Sekolah Rakyat, tetapi juga lokomotif kemajuan SDM di Sumbar. Melalui program ini, Pemkab Solok menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab negara, melainkan investasi bersama demi masa depan generasi penerus.
Langkah besar Kabupaten Solok ini bukan hanya kebanggaan daerah, tapi juga inspirasi bagi daerah lain di Sumatera dan seluruh Indonesia. Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, wajah pendidikan inklusif di Kabupaten Solok siap berubah, membuka peluang tanpa batas untuk anak-anak bangsa. (Rd)