7.topone.id – Banyaknya aset Pemerintah Kota (Pemko) Solok yang diduga raib tak menentu, membuat pertanyaan pada kalangan warga Kota Solok termasuk Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solok.
Anggota DPRD Kota Solok, Deni Nofri Pudung pada media ini, Selasa (23/07/2024), menyebutkan bahwa dirinya bersama beberapa anggota DPRD Kota Solok lainnya telah melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Gedung Pasar Semi Moderen, Pasar Raya Kota Solok beberapa bulan lalu.
“Kami sangat menyayangkan aset Pemko Solok yang telah dibeli dengan anggaran kurang lebih Rp300 juta lebih di Gedung Pasar Semi Moderen, Pasar Raya Kota Solok tersebut hilang begitu saja tanpa ada penjelasan dari pihak terkait,” sebut Deni Nofri Pudung.
Lebih lanjut dia mengatakan, benda yang sebesar itu seperti genset, AC, lift di Gedung Pasar Semi Moderen, Pasar Raya Kota Solok itu bisa tak diketahui oleh pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) khususnya Bidang Pasar Raya Kota Solok.
“Jika barang tersebut (genset, AC, lift) dicuri oleh seseorang tentunya pihak Disperindag Kota Solok seharusnya telah membuat Laporan Polisi (LP) ke Aparat Penegak Hukum (APH),” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, jika aset Pemko Solok tersebut dimusnahkan atau semacamnya, tentunya pihak Disperindag memberitahukan pada DPRD Kota Solok. Ia juga menilai pihak Disperindag Kota Solok sepertinya tidak berterus terang terhadap raibnya aset Pemko Solok di Gedung Pasar Semi Moderen Pasar Raya Kota Solok tersebut.
“Anehkan, barang sebesar itu hilang begitu saja tanpa ada penjelasan dari dinas terkait. Jika dicuri orang, tentunya pihak Disperindag telah membuat LP ke APH. Sedangkan kunci gedung itu berada di Bidang Pasar Raya (Disperindag), dan itu tidak rusak sama sekali,” paparnya.
Diungkapkannya, DPRD melakukan Sidak ke Gedung Pasar Semi Moderen Pasar Raya Kota Solok tersebut setelah mendapat laporan dari warga, bahwa aset Pemko Solok itu sudah tidak ada lagi ditempatnya.
“Bahkan ada juga warga yang melaporkan bahwa kabel di Gedung Pasar Semi Moderen Pasar Raya Kota Solok itu, sengaja dibakar oleh oknum tertentu untuk mengambil tembaga dan dijadikan uang,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Disperindag Kota Solok, Aleksindo melalui handphone pribadinya kepada 7.topone.id menyebutkan bahwa persoalan hilangnya aset Pemko Solok itu sudah dua tahun yang lalu.
“Persoalan itu telah terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Kabid Pengelolaan Pasar,” ucap Aleksindo.
Aleksindo juga membenarkan bahwa DPRD dan Disperindag Kota Solok beserta pihak terkait lainnya telah melakukan Sidak ke Gedung Pasar Semi Moderen Pasar Raya Kota Solok itu.
Menurutnya, hilangnya aset Pemko Solok di Gedung Pasar Semi Moderen Pasar Raya Kota Solok itu diduga dicuri orang. Bahkan dirinya juga mengungkapkan bahwa kabel-kabel di gedung itu pun ikut hilang.
“Persoalan itu telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Terkait perkembangan penyelidikan, pihak Polres Solok Kota di bulan Juni 2024 kemaren masih kita surati (Mempertanyakan),” jelasnya.
Pasar Semi Moderen Kota Solok Seharga Rp25 Miliar Mati Suri
Dikutip dari Newshanter.com, dimana Pasar Semi Moderen Kota Solok yang telah diresmikan pada 4 Juni 2015 sepi, bahkan nyaris tak berpengunjung. Padahal, pasar yang dibangun dengan Anggaran APBD senilai hampir Rp25 miliar itu sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas moderen seperti generator, eskalator dan Air Conditioner (AC) dengan jumlah Kios sebanyak 111 kios.
Sepinya pengunjung menjadi masalah serius bagi para pedagang yang menempati kios-kios di pasar tersebut, sehingga banyak pedagang yang menutup kiosnya, khususnya para pedagang dilantai 2, 3 dan 4 yang merupakan area penjualan aneka aksesoris, elektronik, pakaian jadi, apalagi dilantai 4 yang merupakan lantai paling atas yang seyogyanya dijadikan area khusus “Food Cort” sangat sepi, bahkan plafon 1 unit kios Food Court di bagian kiri nampak telah copot dan berada dilantai.
Sebaliknya, para calon pengunjung juga banyak mengurungkan niat mereka. Baik untuk sekedar melihat-lihat, ataupun untuk berbelanja karena tidak adanya kios yang menggelar dagangan di pasar itu.
Ketika media ini memasuki lantai 2, 3 dan 4 pada Kamis (22/12/2016) pukul 13.30 WIB. Keheningan tanpa adanya aktifitas perdagangan nampak jelas ketika berada di pintu utama, semua kios tutup, termasuk kios yang sudah berplang merek.
Sedikit aktivitas perdagangan ada dilantai dasar, dimana itu merupakan pusat penjualan buah, sayur mayur, bumbu, dan kebutuhan pokok lainnya. namun tetap saja jumlah pedagangnya hanya sedikit, dan yang tampak hanya sekelompok orang yang tengah berkumpul dan beristirahat di los-los sayur.
Seorang pedagang mengatakan, sepinya pedagang dan transaksi di lantai 1 karena diluar khususnya blok lama Pasar Raya Solok sangat banyak orang berdagang dengan dagangan serupa, ditambah dengan banyaknya orang menggelar dagangan di pinggir jalan lingkar Pasar Raya Solok, sehingga pembeli lebih condong berbelanja di sana karena kemudahan akses.
“Selama berdagang disini pendapatannya tidak seperti dulu saat sebelum Pasar Semi Moderen ini dibangun. Sangat jarang pembeli yang khusus datang kesini, beruntung ada beberapa pelanggan lama yang masih mau belanja sama saya, dan itulah yang bisa membuat bernafas”. ucap Murni seorang pedagang kelapa dan santan perah Kamis (22/12/2016) di lantai dasar Pasar Semi Modern Solok.
Menurut murni para pedagang yang berada dilantai dasar adalah para pedagang lama yang dulunya berada di atas tanah Pasar Semi Moderen sekarang, mereka kemudian direlokasi kelantai dasar dengan sewa kios Rp8 juta pertahun.
“Dengan kondisi jual beli sekarang tidak mungkin untuk bertahan di kios ini, karena untuk biaya sewa saja kita tidak bisa menutupinya,” keluh Murni yang juga berencana akan pindah tempat keluar dari Pasar Semi Moderen.
Nampaknya cita-cita, harapan dan target Pemko Solok membangun Pasar Semi Moderen tidak tercapai dengan baik. Dalam situsnya, Kotasolok.com dikatakan bahwa target dari BAPPEDA Solok ingin menjadikan Pasar Semi Moderen sebagai sumber mencari kehidupan bagi 29 persen masyarakat Solok, sehingga pembangunan dan pengembangan Pasar Raya Solok akan mempunyai “Multiplier effect” bagi perkembangan Kota Solok.
Sebelumnya Pemko Solok sudah berusaha untuk menghidupkan dan meramaikan Pasar Moderen salah satunya dengan menekan para pemilik kios untuk membuka kiosnya. Bahkan Walikota Solok Zul Elfian Datuak Tianso turun langsung menyegel, dan mengambil kunci kios para pemilik yang tidak membuka kiosnya di Pasar Semi Moderen itu. (Rd)