Menu

Mode Gelap

News · 3 May 2024 WIB ·

THKW Jadi Rimba, Pemda Kabupaten Solok Dinilai Prioritaskan Jalan ke Cambai Hill Milik Pribadi Bupati Solok Epyardi Asda


 THKW Jadi Rimba, Pemda Kabupaten Solok Dinilai Prioritaskan Jalan ke Cambai Hill Milik Pribadi Bupati Solok Epyardi Asda Perbesar

7.topone.id – Miris memang, jika pembangunan infrastruktur yang telah menelan biaya ratusan miliar rupiah diabaikan pemerintah, sehingga apa yang telah menjadi harapan masyarakat dan pemerintah sebelumnya tidak terwujud.

Seperti Taman Hutan Kota Wisata (THKW) di Arosuka Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, dimana THKW tersebut adalah salah satu tiga objek wisata andalan yang difokuskan oleh Pemerintah Kabupaten Solok, selain Alahan Panjang Resort di Danau Kembar, Dermaga Singkarak dan Puncak Gagoan pada tahun 2018 lalu.

Melihat nasib THKW saat ini, dimana kondisi THKW telah menjadi rimba tak terurus, dan terlihat tak ada aktivitas sebagaimana layaknya tempat-tempat wisata lainnya di Kabupaten Solok ini. Padahal, sebelumnya THKW tersebut juga sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan Pemda setempat.

Dikutip dari Sumbar.antaranews.com, dimana dimana Bupati Solok pada masa itu H. Gusmal, SE, MM menyebutkan bahwa THKW Arosuka telah dibenahi tempat parkir, tugu penamaan wisata, taman bunga dan wahana bermain anak. Pengerjaan

“THKW ini ditargetkan selesai pada 2019. Taman ini juga akan dilengkapi dengan kebun buah yang terhubung dengan Balai Pengembangan Teknologi Pertanian (BPTP),” jelas Gusmal.

Bupati Solok yang berhasil menjadi “Role Model” (Panutan) bagi pegawai di birokrasi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Solok itu mengatakan jenis buah-buahan yang akan ditanam akan disesuaikan dengan iklim di Arosuka yang cukup dingin dan lembab.

“Juga diutamakan jenis buah yang menjadi maskot atau ciri khas Kabupaten Solok, seperti alpukat guguak atau markisa, dan jenis lain yang cocok di udara dingin. Selain itu, kami telah menjalin kerja sama dengan BPTP dan pihak Kebun Buah Mekarsari, Jawa Barat untuk mendesain kebun dan taman yang sesuai dengan lokasi di Arosuka,” ungkapnya.

Dikatakan, kawasan kebun buah ini juga akan dilengkapi dengan taman bunga yang berwarna-warni seperti bunga matahari agar serangga tidak menggangu tanaman buah.

Selama kepemimpinan Bupati Solok Epyardi Asda, Pemda Kabupaten Solok malah dinilai lebih memprioritaskan pembangunan ke tempat wisata yang notabenenya milik pribadi ataupun keluarga Bupati Solok Epyardi Asda.

Seperti pembangunan jalan menuju tempat wisata Cambai Hill dan Chinangkiek, yang disinyalir telah menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Solok sebesar Rp16 miliar, sedangkan untuk perawatan THKW Pemerintah Kabupaten Solok tidak sedikitpun memberikan perhatian, sehingga tempat wisata tersebut menjadi rimba yang ditakuti untuk singgah dan bersantai bagi pengunjung.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Solok, Nazar Bakri menyebut dirinya diancam akan dipidanakan oleh Bupati Solok Epyardi Asda, akibat dirinya menyebut ada anggaran Rp16 miliar APBD Kabupaten Solok untuk pembangunan jalan ke  Chinangkiek Dream Park di Singkarak, dan Cambai Hill di Kecamatan Danau Kembar.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Solok tersebut juga menyebut Dinas Kominfo Kabupaten Solok menyebar release, yang mengatakan dirinya sedang mencari panggung demi popularitas dan elektabilitas jelang Pileg 2024. Hal itu dikatakan Nazar Bakri di akun Medsos TikTok miliknya baru-baru ini.

“Di akun Medsos TikTok itu, saya menyoroti pernyataan Bupati Solok tentang pembangunan infrastruktur yang berkeadilan. Sementara, kalau dilihat dalam struktur APBD Kabupaten Solok, tidak seperti itu. Contoh, di Dinas PUPR didapati ada anggaran DAK untuk jalan sebesar Rp23 miliar, sebanyak Rp16 miliar untuk  Chinangkiek dan Bukit Cambai,” ungkap Nazar Bakri.

Atas postingan itu, imbuhnya, saya ditelepon Bupati Solok (Epyardi Asda), bahkan mengancam akan menuntut saya secara hukum. Kemudian ada release dari Dinas Kominfo Kabupaten Solok bahwa saya cari panggung untuk meningkatkan elektabilitas saya di tahun politik.

Nazar Bakri juga mempertanyakan, mengapa “sebegitunya” Bupati Solok terhadap dirinya. Padahal, yang dia sampaikan adalah yang tertulis di RAPBD 2024. Nazar Bakri juga mempertanyakan apakah postingan itu menyinggung Pemerintah Kabupaten Solok.

“Ada anggaran yang hanya terfokus ke daerah tertentu, seperti Bukit Cambai dan  Chinangkiek. Sementara, Bukit Cambai tidak masuk dalam prioritas pembangunan Kabupaten Solok, sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Solok. Terfokusnya anggaran (APBD) ke dua daerah itu, membuktikan bahwa pembangunan di Kabupaten Solok tidak ada unsur keadilannya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Solok, Nazar Bakri, menyentil arah pembangunan Kabupaten Solok di bawah kepemimpinan Bupati Solok Epyardi Asda.

Menurutnya, miliaran rupiah APBD Kabupaten Solok selama 2023 tersedot untuk pembangunan infrastruktur milik pribadi Epyardi Asda. Yakni Kawasan  Chinangkiek Dream Park di Nagari Singkarak dan Bukit Cambai Resort di Kecamatan Danau Kembar.

Hal itu, ditegaskan Nazar Bakri dalam postingan di akun media sosial TikTok, yang beredar luas di Kabupaten Solok.

“Opini yang dibentuk oleh Bupati (Epyardi Asda) adalah pembangunan infrastruktur yang berkeadilan. Hal ini selalu disampaikan Bupati di semua tempat. Tapi, setelah kita bedah APBD tahun 2021, 2022 dan 2023, apa yang digembar-gemborkan Bupati Epyardi, tidak terlihat,” jelasnya.

Nazar Bakri mengungkapkan, dua fasilitas wisata milik pribadi Bupati Epyardi Asda,  Chinangkiek Dream Park dan Bukit Cambai Resort, yang menyedot anggaran miliaran rupiah itu, bahkan tidak masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Solok 2005-2025.

“Semestinya, RPJM Kabupaten Solok harus direvisi terlebih dahulu, dengan memasukkan  Chinangkiek dan Bukit Cambai, baru APBD bisa digunakan.
Untuk pembangunan infrastruktur jalan di seluruh Kabupaten Solok, ada alokasi sebesar Rp23 miliar, namun sebanyak Rp16 miliar tersedot untuk dua kawasan itu, yakni Chinangkiek dan Bukit Cambai. Tapi, selama ini kita (DPRD Kabupaten Solok) diam. Padahal, masih ada daerah di Kabupaten Solok ini yang belum ditempuh roda (Kendaraan). Bahkan masih ada yang belum diaspal sejak daerah itu ada,” ungkapnya.

Nazar Bakri yang merupakan putra daerah Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih itu, juga mengungkapkan bahwa di Nagari Paninggahan, hanya punya satu ruas jalan kabupaten. Yakni ruas jalan Gando-Tambak yang hanya sepanjang 1 kilometer. Jalan ini, dirintis pertama kali oleh Bupati Solok periode 1995-2005, Dr. Gamawan Fauzi. Tapi setelah Gamawan, Gusmal (2005-2010), Syamsu Rahim (2010-2015), Gusmal 2016-2021) dan Epyardi Asda (2021-2025), ruas jalan itu tak pernah siap. Bahkan saat ini, ruas jalan itu sudah dibagi dua menjadi Paninggahan-Gagoan dan Tambak-Gantiang.

“Bahkan ada satu Jorong di Nagari Paninggahan, yakni Jorong Kotobaru, sampai sekarang belum pernah ada jalan aspal. Karena itu, sekarang saya sangat ngotot agar ruas jalan ini segera diselesaikan,” terangnya.

Seperti diketahui, selama 4 tahun ini, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi PDIP-Hanura, Fraksi Golkar dan Fraksi NasDem menjadi koalisi Epyardi Asda. Sementara, gerbong oposisi ditempati oleh Fraksi Gerindra dan Fraksi PPP. (Rd)

Artikel ini telah dibaca 184 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bhayangkara di Hati Rakyat: Sinergi Menjaga Solok dalam Arus Globalisasi

30 June 2025 - 17:05 WIB

Tragedi Keluarga Kepala Jorong di Solok: Meninggal Mendadak, Istri Ditahan, Anak-Anak Pingsan Saat Pemakaman

30 June 2025 - 07:49 WIB

Kekurangan Tenaga Medis, Puskesmas Sirukam Kewalahan Layani Pasien

30 June 2025 - 07:22 WIB

Panas Bumi Kotosani Tanjung Bingkung: Energi Bersih di Tengah Suara Penolakan

29 June 2025 - 05:48 WIB

Pemprov Sumbar Siap Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan, Tunggakan dan Denda Dihapus Total

23 June 2025 - 19:55 WIB

Desa B2SA Jadi Andalan, Kabupaten Solok Dorong Konsumsi Pangan Sehat dan Penurunan Stunting

23 June 2025 - 15:34 WIB

Trending di News