Menu

Mode Gelap
How To Handle Every Movie Challenge With Ease Using These Tips 20 Questions You Should Always Ask About Playstation Before Buying It The Most Influential People in the Green House Industry and Their Celebrity Dopplegangers Technology Awards: 6 Reasons Why They Don’t Work & What You Can Do About It

News · 7 Sep 2024 WIB ·

Muak dengan Kericuhan, Tagline Sejuk dan Damai Alasan Gerbong Epyardi Asda Nyatakan Dukungan ke JUARA


 { Perbesar

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":false,"containsFTESticker":false}

7.topone.id – Muak dengan kericuhan, baik di tingkat penyelenggara pemerintahan ataupun pada masyarakat, dan berharap untuk kesejukan dan kedamaian di Kabupaten Solok, sejumlah orang-orang kepercayaan di gerbong Epyardi Asda kini mendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH dan H. Candra, S, HI (JUARA).

Sebelumnya, mantan Ketua Forum Walinagari Kabupaten Solok, Syamsul Azwar sekaligus Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 lalu, juga menentukan sikap untuk mendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Solok JUARA.

Begitu juga untuk Sumbar satu, mantan Walinagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok tersebut itu juga terlihat mendukung Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dan Vasco Ruseimy. Sedangkan sama-sama diketahui, Bupati Solok Epyardi Asda itu sendiri juga maju (Otewe) untuk Sumbar satu, sebagai Calon Gubernur Sumbar pada Pilkada 2024..

Penentuan sikap untuk mendukung JUARA dan Mahyeldi-Vasco dapat dilihat dari Media Sosial (Medsos), ataupun dari akun pribadinya Syamsul Azwar itu sendiri.

Selain itu, mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Solok periode 2019-2024 dari Fraksi PAN, Faizal Chan juga terlihat mendukung penuh Paslon Bupati dan Wakil Bupati Solok JUARA dengan tagline “Sejuk dan Damai”.

Sedangkan disatu sisi, partainya sendiri PAN telah menentukan sikap mengusung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Solok Emiko dan Irwan Afriadi.

“Sosok yang layak sesuai dengan harapan tadi ada pada JFP-Candra, karena Pasangan JFP-Candra tersebut diterima di seluruh kalangan masyarakat. Selama ini kita sudah lelah. Dimana selama kurang lebih 5 tahun belakang kita merupakan bagian dari pemerintahan,” sebut Faizal Chan.

Ia berharap semoga kedepannya kondisi dan masyarakat Kabupaten Solok bisa tenang, tentram, sejuk dan kondusif. Semoga kepemimpinan JFP-Candra tidak ada lagi batas-batas, tidak ada lagi get antara pimpinan dan bawahan, mamak dengan kemenakan, kawan sesama kawan bahkan insan media pun ikut terpecah belah.

“Tentunya untuk kedepannya kita butuh pemimpin yang ‘Soft dan family,” pungkasnya.

Sementara itu, srikandi-srikandi yang dulu berjuang untuk kemenangan Asda-Pandu pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Solok 2020, juga menjatuhkan pilihan untuk mendukung Pasangan JUARA, dengan alasan kekecewaan terhadap Epyardi Asda yang menambah kekacauan di Kabupaten Solok, setelah jadi bupati.

Selain itu, mantan srikandi-srikandi pemenangan Asda-Pandu tersebut juga menyayangkan sikap Epyardi Asda untuk menempatkan istrinya Emiko sebagai Calon Bupati Solok pada Pilkada Kabupaten Solok 2024.

Penilaian mereka, dimana itikad Epyardi Asda sebagai Bupati Solok sekarang bersama keluarga besar sudah jelas, dan berniat untuk menguasai setiap sudut Kabupaten Solok ini, demi kepentingan pribadi, keluarga dan kelompoknya.

Salah satu Bundo Kanduang Kabupaten Solok, Anita Viona pada 7.topone.id, Selasa (03/08/2024), di Solok menyebutkan bahwa memang seorang perempuan untuk berpolitik tak dihalangi secara Undang-undang (UU). Dimana menurutnya, untuk seorang kepala daerah di Minangkabau menempatkan seorang Bundo Kanduang, adalah suatu kekeliruan.

“Perempuan di Minangkabau adalah sosok seorang Bundo Kanduang yang memiliki keterbatasan kewenangan secara adat Minang, dan bukan diposisikan sebagai seorang pemimpin kepala daerah, apalagi melebihi seorang Penghulu,” ujar Anita Viona.

Dikatakannya, para wanita di Sumatera Barat (Sumbar) khususnya di Kabupaten Solok, tentunya sudah mendapatkan pendidikan semenjak dari kecil terkait peranan perempuan.

Kami perempuan Sumbar, lanjutnya, khususnya Kabupaten Solok sudah dibekali pendidikan yang layak. Maka kami tidak begitu mudah digiring dengan isu gender, karena kami memahami apa keistimewaan, keunggulan dan peranan perempuan dalam pemerintahan dan pembangunan daerah.

“Jadi, kita harus memahami terkait pemahaman ‘Gender’ tersebut, dimana pengertian gender itu tidak sempit (Luas),” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, kepemimpinan seorang perempuan itu adalah terkait kapasitas dan kapabilitas. Tentunya bila kita menentukan pemimpin perempuan harus telah teruji kapasitas dan kapabilitasnya, dan itupun tentunya tidak di Minangkabau.

Menurutnya, terkait calon pemimpin perempuan di Kabupaten Solok ini adalah terkesan prematur, dan terlihat seperti dipaksakan untuk sebuah kepentingan.

“Jadi, untuk memilih kepemimpinan dari perempuan di Kabupaten Solok ini dengan mengemukakan gender, belum bisa dipaksakan karena kita harus melihat dulu kapasitas dan kapabilitasnya untuk menjadikan Kabupaten Solok ini lebih baik,” ucapnya.

Anita Viona berharap, untuk saat ini Kabupaten Solok butuh pemimpin yang memiliki kapasitas yang jelas (Track record), yang bisa menciptakan kesejukan, kedamaian dan kemakmuran masyarakat dalam berkeadilan.

“Dan kami sebagai perempuan Kabupaten Solok sangat meragukan terhadap calon pemimpin perempuan yang maju saat ini, dengan alasan bahwa calon perempuan tadi terkesan prematur dan terlihat dipaksakan untuk sebuah kepentingan,” katanya.

Perlu diketahui, imbuhnya, fungsi perempuan di Minangkabau ini adalah seorang “Bundo Kanduang”, dan perempuan Minangkabau bukanlah seorang Penghulu (Pemimpin). Namun bukan berarti perempuan di Minangkabau ini tidak memiliki kelebihan ataupun keunggulan.

Dijelaskannya, Bundo Kanduang adalah tokoh sentral dalam peradaban Minangkabau dan menjadi panutan semua orang, “Ka pai tampek batanyo, pulang tampek ba barito”, serta berfungsi sebagai kepercayaan menjaga rumah gadang dan harta warisan.

“Dan fungsi perempuan di Minangkabau yang telah disesuaikan dengan kodratnya. Sebagai perempuan Minangkabau di Kabupaten Solok, kami sangat nyaman dengan kodrat kami sebagai Bundo Kanduang, dan bukan pemimpin di Minangkabau,” tuturnya.

Ditegaskannya, kodrat sebagai Bundo Kanduang Minangkabau Kabupaten Solok adalah penjaga harta, penjaga warisan dan penjaga rumah gadang. Tidak mungkin seorang perempuan Minangkabau masuk ke keramaian dan berdiri di depan dengan menempatkan diri sebagai pemimpin (Penghulu).

“Tidak mungkin seorang perempuan berada di depan menyaingi Penghulu. Dan kalaupun ada perempuan Minangkabau yang memiliki kapasitas dan kapabilitas, perempuan Minangkabau tersebut kita yakini akan menempatkan dirinya sebagai Bundo Kanduang di Sumbar, khususnya di Kabupaten Solok ini,” tutupnya.

Senada, Ketua Laskar Merah Putih Kabupaten Solok Risman Bajau, kepada 7.topone.id, Selasa (03/09/2024), juga mengungkapkan bahwa dirinya juga telah dibohongi oleh Epyardi Asda.

Risman Bajau pernah dijanjikan akan disejahterakan bersama anggota Laskar Merah Putih Kabupaten Solok lainnya, jika mematuhi perintahnya untuk menagih hutang pada Yulfadri Nurdin, Calon Wakil Bupati Solok pada Pilkada Kabupaten Solok 2020.

Diungkapkan Risman Bajau, dirinya pernah ditahan oleh kepolisian akibat menyegel rumah pribadi Calon Bupati Solok Yulfadri Nurdin itu. Namun, apa yang dijanjikan Epyardi Asda kepadanya dan anggota Laskar Merah Putih lainnya sampai saat ini tidak terbukti. “Bahkan untuk menemui beliau saja sangat susah,” ungkapnya.

Dikatakannya, saya bersama yang lainnya menjatuhkan dukungan untuk Pilkada Kabupaten Solok 2024 ini pada JUARA, karena Jon Firman Pandu orangnya baik dan ramah. (Rd)

Artikel ini telah dibaca 2,863 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pihak Tambang Emas Solok Sebut Keluarkan Jatah Wartawan Rp58 Juta Perbulan

23 October 2024 - 12:24 WIB

Sarat Pengalaman, Laporan Tim Hukum NC-LM Mentah di Gakkumdu Kota Solok

21 October 2024 - 07:49 WIB

Petinggi Gerindra di Sumbar Dinilai Tak Peduli Perjuangan Paslon Bupati dan Wabup Solok JFP-Candra

21 October 2024 - 04:17 WIB

Destinasi Wisata Pulau Belibis Jadi Tempat Temu Santai FP3KN Solok

20 October 2024 - 22:55 WIB

Tak Libatkan Keluarga di Pemerintahan Salah Satu Alasan Warga Kota Solok Memilih Nofi Candra pada Pilkada 2024

20 October 2024 - 17:40 WIB

Dinsos Kota Solok Salurkan Bantuan Nutrisi Pangan pada 50 Penyandang Disabilitas

17 October 2024 - 20:14 WIB

Trending di News