SOLOK KOTA – Sebanyak 54 orang kepala sekolah dan pengawas di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Solok mengikuti pelatihan. Kegiatan yang digelar di Hotel Taufina Kota Solok, Senin (31/07/2023), dibuka secara langsung oleh Walikota Solok Zul Elfian Umar.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Solok Irsyad melaporkan, bahwa perkembangan pendidikan saat ini telah menuntut percepatan mutu kualitas manusia dimasa yang akan datang. Pencapaian mutu ini, sangat tergantung dari kualitas proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan dan menjadi problema tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia.
“Berangkat dari keprihatinan ini, Dinas Pendidikan Kota Solok mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi kepala sekolah, agar dapat memberikan suatu solusi untuk menciptakan sekolah yang inovatif. Selama pelaksanaan kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi sekolah yang diadakan ini, tentunya banyak ilmu yang dapat diserap dari narasumber,” kata Irsyad.
Disampaikannya, pelatihan ini diikuti 54 orang peserta yang terdiri dari 6 orang kepala sekolah SMP, 41 orang kepala sekolah SD, serta 7 orang pengawas.
Walikota Solok, Zul Elfian Umar dalam sambutannya mengatakan sebagai insan pendidikan tentu telah memahami kontribusi yang harus diberikan kepada bangsa dan negara. Karakter sosok manusia-manusia yang diinginkan telah tertuang dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2023 tentang sistem pendidikan nasional.
“Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,” paparnya.
Mencermati tujuan tersebut, imbuhnya, terlihat bahwa secara substantive, karakter yang ingin dikembangkan pada peserta didik adalah karakter yang bersifat Intrapersonal. Karakter Intrapersonal adalah hal yang terkait dengan pola pikir yang dicirikan dengan sifat Visioner, cerdas, kreatif dan terbuka serta olah hati yang dicirikan dengan sifat jujur, ikhlas, religius dan adil.
“Sedangkan karakter Intrapersonal adalah hal yang berkaitan dengan aspek kinestetik yang dicirikan dengan sifat gigih, kerja keras, disiplin, bersih dan bertanggung jawab serta olah rasa karsa yang dicirikan dengan sifat peduli, demokratis, gotong royong dan penolong,” terangnya.
Diperlukan upaya strategis, lanjutnya, dan sistematis dalam meningkatkan kualitas manusia melalui pendidikan. Untuk itu, nilai-nilai pendidikan karakter hendaknya dilaksanakan secara komprehensif di sekolah melalui aktifitas Intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
“Selanjutnya, kepala sekolah bertugas merencanakan, mengontrol dan melakukan perbaikan berkelanjutan sebagaimana realisasi perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum sebelumnya menjadi kurikulum merdeka membutuhkan perhatian, dan sumbangsih kepala sekolah secara sungguh-sungguh karena peran kepala sekolah menjadi salah satu faktor utama keberhasilan,” ucapnya.
Disampaikannya, kegiatan ini diharapkan dapat membentuk personality kepala sekolah yang tangguh, penuh keteladanan, dan memiliki visi kepemimpinan. Kedepannya, inilah yang diharapkan mampu membawa bangsa dan negara mencapai cita-cita bangsa, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta berdaya saing global melalui pengelolaan sekolah yang efektif. (Rd)